cerpenpergi ke museum polri Minggu, 15 November 2015. cerpen " jalan-jalan ke taman mini indonesia Sabtu, 4 oktober 2015 jalan-jalan ke TMII. Berangkat dari rumah jam 10.00 sampai lokasi di Jakarta Timur jam 11.00, lumayan cepat karena lewat tol JORR. di Museum Transportasi ini juga ada Kereta Kepresidenan yang digunakan Bung Karno dan

TOURING JOGJA Suatu malam nan dingin pukul malam tepatnya pada Tanggal 12 Mei 2012. SMPN 1 Karas mengadakan wisata ke jogjakarta yang diikuti siswa kelas 2 beserta guru-guru pendamping. Sebelum keberangkatan saya menulis barang yang saya perlukan di selembar kertas dan sekiranya daftar barang tersebut sudah terpenuhi semua tentang kebutuhan saya nantinya, saya mulai mempersiapkan semua barang bawa’an yang berguna bagi saya ke dalam tas ransel sesuai daftar barang, dan setelah semuanya selesai, jam saya merebahkan badan saya untuk memulihkan energi sebelum pemberangkatan ke jogja dan berharap bisa bangun tepat waktu. Sebelum memejamkan mata tidak lupa saya membaca do’a sebelum tidur agar yang Maha kuasa selalu menjagaku ketika sedang terlelap dan tak lama kemudian saya tertidur pulas. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam sudah berlalu tiba saatnya saya untuk bangun dari tidur, meskipun hanya beberapa jam saja saya tertidur tapi saya tetap merasa mempunyai semangat dan energi baru untuk bangun, sebelum saya bangun dari posisi tidur saya, saya berdoa sejenak dan mengangkat badan saya, setelah itu bergegas saya menuju kamar mandi untuk mandi, seusai mandi nenek menyuruh saya untuk makan pagi dan minum obat anti mabuk karena nenek tau kalau saya mau bepergian jauh. sesudah benar-benar rapi dan siap saya langsung berpamitan dengan keluarga yang ada di rumah. Saya berjalan menuju bagasi dan mengambil motor lalu berangkat, saya tidak langsung menuju sekolahan karena ada teman yang mau nebeng untuk berngkat kesekolah, dengan senang hati saya menuju rumah teman saya itu. Setelah tiba di rumah teman,saya masih menunggu beberapa menit dan setelah teman saya selesai kami bergegas untuk berangkat dengan kecepatan tinggi karena waktu untuk keberangkatan bus sebentar lagi. Sesampainya di parkiran kami langsung berlari menuju sekolah dan untungnya Bus pariwisata masih ada di tempat karena tadi waktunya memang sangatlah mepet. Perasaan saya yang tadinya kacau balau langsung menjadi tenang. Kemudian saya dengan beberapa teman saya mendapatkan tugas untuk membeli 2 kerdus minuman untuk teman-teman yang ada di bus nanti. Kebetulan kelas saya kebagian bus pertama. Tidak lama kemudian setelah saya, teman-teman beserta guru pemimbing memasuki bus pariwisata kami berdo’a bersama dalam bus demi keselamatan bersama. Dengan perasaan bahagia yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata bus pun mulai berjalan, kami pun bersorak gembira. Dalam hati “Jogja I’m Coming” ditengah perjalanan buspun berhenti karena memang azdan subuh sudah berkumandang dan kami pun bergegas turun dari bus untuk melaksanakan melaksanakan sholat subuh. Sesudah selesai sholat bus mulai melanjutkan perjalanan. Tidak lama kemudian rombongan bus kami berhenti di rumah makan Taman sari untuk sarapan, selesai makan bus langsung melanjutkan perjalanan. Di perjalanan rombongan bus kami melewati Candi Prambanan, meskipun prambanan adalah tempat wisata tapi rombongan bus kami tidak berhenti untuk berkunjung dikarenakan prambanan memang bukan tujuan pariwisita kami. Meskipun demikian kami tetap senang bisa melewati prambanan yang indah dan penuh dengan sejarah. Di perjalanan rombongan bus kami melewati Lapangan Udara Adi Sucipto, Jogja kembali, Musium dirgantara dan Candi mendut. Tak lama kemudian bus pun sampai pada tujuan wisata pertama kita yaitu Candi borobudur. Kami beserta rombongan turun dari bus dan kami berjalan menuju Candi borobudur. Di sela-sela perjalanan kami, pemandu menjelaskan tentang asal-usul candi borobudur, bahwasannya candi borobudur terletak di desa borobudur , kecamatan borobudur, kabupaten magelang, propinsi jawa tengah, ­-+ 41 km dari yogyakarta. -+ 80 km dari kota semarang ibu kota propinsi jawa tengah. Candi borobudur didirikan diatas sebuah bukit pada ketingian 265,40 km di atas permukaan laut atau berada -+ 15 m di atas daratan di sekitarnya. Candi borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia baik dari segi kepariwisataan, arkeologi dan pengetahuan Langkah demi langkah berlalu sampailah kami di depan tangga borobudur, tak lupa kami berfoto-foto sambil mendengarkan pemandu menceritakan tentang sejarah borobudur yaitu arsitektur bangunan candi borobudur didirikan pada sebuah bukit seluas -+ 7,8 ha pada ketinggian m di atas bukit sekitar nya. Untuk menyesuaikan dengan profil candi yang akan di bangun, bukit diurug dengan ketebalan bervariasi antara 0,5 m – 8,50 ukuran candi yang di urug dari diding terluar adalah 121,70 m x 121,40 m dengan tinggi bangunan yang masih tersisa 35,40 m dari tanah halaman dan denah candi menyerupai bujur sangkar dengan 36 sudut pada diding teras 1, 2 & 3 tersusun dari batu andesit dengan sistem dry masonry tanpa perekat diperkirakan mencapai m3 atau blok batu. Untuk memperkuat kontruksi dipergunakan sambungan batu tipe ekor burung ke arah horisontal, sedang untuk arah vertikal dengan sistem getakan dan pada masing-masing tingkat dan setiap penjuru mata angin terdapat pintu gerbang atau utama ada di sebelah timur. Bentuk arsitektur candi borobudur yang sekarang, diperkirakan mengalami perubahan konsep dasar. Pentahapan yang diperkirakan dumaracay diakibatkan candi mengalami beberapa kali kelongsoran sehingga harus mengulang beberapa kali perkerjaan pembangunan. Dari aspek seni bangunan ada 2 bentuk seni arsitektur yang dipadukan yaitu 1. Hindu Jawa Kuno Yaitu adanya punden berundak, relief maupun budha yang sedang bermeditasi. 2. india Yaitu adanya stupa, bhuda dan lantai yang bundar. Candi borobudur tidak saja menunjukan kemegahan arsitekturnya tetapi juga mempunyai relief pahatan atau ukiran yang sangat menarik. Relief cerita pada candi borobudur menggamarkan beberapa cerita yaitu 1. Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, dipahatkan pada kaki tertutup. 2. Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel,di pahatkan pada diding lorong 1 bagian atas. 3. Jakata dan Awadana, terdiri dari 720 panel, dipahatkan pada lorong 1 bagian bawah,balustrade lorong 1 atas dan bawah, dan balustrade ll. 4. Gandawyuda, terdiri 460 panel, dipahatkan pada diding lorong ll dan lll, balustrade lll dan IV serta Bhadraceri diding lorong IV. Itulah beberapa penjelasan dari bapak pemandu. Sinar mataharipun terasa sangat panas. Meskipun begitu tidak menyurutkan rasa gembira kami untuk menikmati candi borobudur, kita berjalan turun dan keluar dari candi, terlihat ada beberapa pohon yang berdiri, tujuan kamipun tertuju kepada salah satu pohon itu untuk duduk bersantai sejenak melepas rasa lelah karena sudah berkeliling candi. Sejuk, damai itu yang kami rasa. Kamipun memutuskan untuk menyudahi petualangan kami mengelilingi candi borobudur, meskipun masih terlihat teman-teman kami yang asyik menikmati candi. Sesampainya di gerbang keluar kami disuguhi aneka oleh-oleh, dimulai dari makanan, accesories, pakaian dan lain sebagainya yang tentunya adalah khas jogja. Tapi pada saat itu kami tidak membeli apa-apa, memang kami pada saat itu belum ada hasrat untuk membeli dikarenakan itu baru tempat pertama yang kami tuju. Disaat kita melewati para penjual teriakan para penjual menyapa kami yang menawarkan dagangannya. Tapi itu tidak menyurutkan langkah kami untuk tetap melangkahkan kaki kami. Sesampainya di parkiran bus masih banyak teman-teman yang belum berada di tempat, bahkan belum ada guru pendamping yang datang, mungkin memang kita terlalu cepat meninggalkaan candi. Akhirnya, kami memutuskan menunggu teman-teman beserta guru di dalam bus. Tidak lama kemudian satu persatu teman-teman kami datang begitupun dengan guru-guru kami. Hingga saatnya bus sudah terlihat penuh. Ketika pemberangkatan akan dimulai, gurupun mengabsen siswa satu persatu, dan ternyata masih ada satu siswa yang belum berada di bus, yaitu seorang teman perempuan dari kelas 8A, akhirnyapun kami menunggu sejenak dan beberapa menit berlalu akhirnya gadis itu datang juga. Bus pun mulai berjalan satu persatu, saya tengokan kepala saya ke kiri ke kanan ke depan dan ke belakang, terlihat teman-teman berwajah capek, mungkin karena perjalanan yang jauh yang sudah kami tempuh ketika menaiki candi borobudur. Di tengah perjalananpun guru pemandu mulai bercerita tentang sejarah jogjakarta dan apa yang kami lihat ketika di jalan, itu berfungsi supaya kami bisa memahami hal-hal yang kami lihat tidak hanya sekedar tau wujudnya jogja yang seperti ini, ini tentu sangat bagus untuk pengetahuan kami yang pada dasarnya kami yang memang bukan berasal dari jogja. Disana terlihat Kraton jogjakarta, Taman pintar, Museum merapi. Buspun berhenti di sebuah tempat oleh-oleh yaitu Pasar salak. setelah sejenak berhenti buspun melanjutkan perjalanannya, tujuan kami selanjutnya adalah Pantai Parangtritis. Sungguh kami sudah tak sabar ingin cepat sampai di pantai itu, karena hawa pantai yang indah, hamparan pasir yang luas beserta air laut yang berlimpah sudah membayangi kami untuk menceburkan badan kami ke pantai itu. Berenang, berenang dan berenang. Setelah sampai kamipun dibuat kagum dengan keindahan pantai tersebut, kami pun bersegera untuk berganti pakaian karena kembali pada niat awal kami yang ingin segera menceburkan diri ke pantai itu. Di perjalanan menuju pantai kami merasakan semilir angin yang membuat suasana semakin nyaman, pasir yang berhamparan membuat kaki kami berat dalam berjalan tapi tetap semangat yang kami rasakan. Setelah sesampainya di pantai kami pun langsung menceburkan badan kami, basahlah baju yang kami pakai. Kami bermain, bersenda gurau, kadang-kadang juga berfoto. Di tengah-tengah keasyikan kami ada seseorang yang tiba-tiba menarik tangan saya, saya melihat ternyata Bapak Guru Wawan Rumanto, dalam fikir saya entah apa kesalahan yang saya buat sehingga membuat Pak Guru akan memarahi saya, hatipun bertanya-tanya, salah apa ya saya? Tidak lama kemudian perasaan legapun datang, ternyata kami mau berfoto. Perasaan was-was pun hilang diterbangkan oleh angin yang berhembus. Setelah itu saya kembali bersama teman-teman melanjutkan aktifitas kami yaitu bermain air. Tidak terasa hari sudah mulai sore yang mengharuskan kami untuk menyudahi petualangan kami, meskipun hati terasa berat tapi kita harus tetap pergi, dalam hati ada rasa syukur yang terpenting kami sudah bisa menikmati keindahan Pantai parangtritis. Kamipun menuju ke bus kami dan mengambil pakaian ganti dan menuju ke penyewaan kamar mandi untuk membersihkan badan kami yang penuh dengan air laut yang lengket. Setelah semuanya bersih kami menuju bus kami masing-masing. Ketika bus mulai menyalakan mesin persiapan berjalan, ternyata ada satu bus yang tidak menyala dan membuat guru berfikir sejenak untuk apa hal selanjutnya yang akan diperbuat. Akhirnyapun penumpang bus yang rusak dipindahkan ke setiap bus yang masih berfungsi. Pada saat itu saya kebetulan duduk di tempat depan, dan karena ada penghuni baru yang datang ke bus kami, guru menyuruh kami yang penghuni lama untuk pindah kebelakang, karena tempat duduk depan akan ditempati penghuni baru, akhirnyapun kami pindah ke belakang. Setelah semua selesai buspun berjalan dan buspun berhenti di rumah makan firdaus karena makan malam sudah tiba. Ketika kami menginjakan kaki kami di rumah makan tersebut terdengar alunan musik yang indah menemani makan malam kami, kami pun mulai mengambil santapan malam itu, nikmat sekali rasanya, mungkin karena kami merasa lapar sudah seharian berjalan-jalan. Setelah makan usai kami pun melanjutkan perjalan, kali ini tempat duduk kami terasa longgar karena penghuni baru sudah kembali ke bus lamanya, dan saya yang tadinya duduk dibelakang sudah kembali duduk kedepan. Di sela perjalan pemandu mengumumkan sebuah pengumuman penting yang memberitahukan bahwasannya tujuan kita selanjutnya yaitu malioboro akan dibatalkan karena di malioboro diadakan konser oleh band indonesia yaitu “Zilvilia” sehingga menyebabkan parkiran bus ditutup. Rasa kecewa pasti ada, tapi ya kami tidak bisa berbuat apa-apa, kamipun memutuskan untuk menerima dengan lapang dada. Karena Malioboro adalah tujuan terahir kami, maka usailah petualangan kami, buspun membawa kami pulang ke asal kami. Di perjalanan bus pun mampir disebuah pusat oleh-oleh khas jogjakarta yaitu Devaja. Setelah kami puas dengan oleh-oleh yang kami beli, kamipun melanjutkan perjalanan pulang. Di dalam bus setelah beberapa menit berlalu, akhirnyapun kami mulai tertidur satu persatu, karena memang kami sangat lelah. Tidak tersadar kami, akhirnyapun kami dibangunkan dan ternyata kami sudah sampai di sekolahan kami. Kami pun bergegas mengambil masing-masing barang kami dan keluar dari bus satu persatu. Sayapun langsung menuju parkiran karena memang kendaraan saya berada disana, sayapun tidak langsung mengambil motor saya, saya duduk sebentar dengan teman saya yang berboncengan dengan saya ketika berangkat ke sekolah. Kami melihat teman-teman kami yang dijemput keluarga mereka yang akan pulang. Tidak lama kemudian kamipun mengambil motor dan pulang, tidak lupa saya mengantarkan teman saya dahulu kerumahnya sebelum pulang ke rumah saya. Sesampainya di rumah, saya memasukkan motor saya ke dalam bagasi, dan menuju kamar saya, karena capek, saya langsung membaringkan badan saya ke tempat tidur dan dengan perasaan senang saya terbayang-bayang pengalaman saya ketika di jogja, senang yang terasa, dan tidak lupa berdo’a sejenak. Sayapun tertidur dengan lelapnya.
Yogya Oktober 2011. Itulah, saat aku ke sana pertamakali di usiaku 7 bulan. Menurut Bunda, aku tidak merepotkan di dalam pesawat, waktu itu aku masih minum ASI, jadi begitu pesawat take off dan landing, aku tidak cemas, takut, bahkan merasa aman, karena menurut bundaku biasanya balita yang naik pesawat pertama kali akan gelisah, menangis, bahkan ada yang marah, begitulah perilaku setiap anak

Cerpen Karangan Putri Koes HerawatiKategori Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 26 February 2023 Pada tanggal 14-15 Putri dan teman-temannya ke Jogja, Putri berangkat pukul WIB. Sepanjang perjalanan putri dan teman-temannya melihat pemandangan yang indah. Waktu azan duhur pun tiba kita mampir ke masjid untuk sholat dan makan siang bersama. Setelah sholat dan makan siang kita lanjut perjalanan lagi untuk menuju ke candi Prambanan. sesampai di candi Prambanan kita foto bersama, setelah foto kita lanjut untuk masuk ke candi Prambanan. Putri dan teman-temannya bertemu artis Anang Hermansyah sama keluarganya. semua teman-teman sangat senang kita bisa bertemu dengan Anang Hermansyah. Semua ibu guru ikut foto sama keluarganya Anang Hermansya. Setelah selesai foto semua lanjut meneruskan perjalanannya. Setelah itu Putri dan teman-temannya menuju ke pasar untuk membeli oleh-oleh atau makanan, selesai membeli makanan kita semua menuju ke bus untuk lanjut ke Malioboro setelah ke Malioboro kita ke hotel untuk istirahat dan lanjut untuk besok. Kita semua sesampai di Malioboro pukul WIB, setelah itu semua teman-teman putri turun dari bus lalu semua naik ke becak untuk ke titik nol Malioboro, sesampai di titik nol Malioboro semua teman-temannya Putri tidak ada dan semua guru pun panik kemana anak-anak tadi. Akhirnya ibu guru kita bantu teman-teman yang tidak ada di titik nol Malioboro. Ternyata ada 6 anak yang dibohongi sama bapak becaknya. dia tidak diturunkan di titik nol Malioboro ternyata diturunkan di toko bakpia. mereka kasian Karna disuruh jalan dan juga bayarnya sesampai di titik nol dia ditanya sama teman-teman dan ibu guru. Kamu kok bisa hilang semua ibu guru panik, dan cuacanya juga hujan Putri dan teman-temannya membeli jas hujan untuk balik ke bus. Setelah itu kita semua tidak jadi jalan-jalan ke Malioboro karena banyak kejadian, semua balik ke bus untuk menuju ke hotel untuk istirahat dan membersihkan badan. Setelah itu kita sholat Maghrib dan isya di kamar masing-masing sudah disediakan satu kamar buat orang 8 anak. Kiya sholat Bu pun secara bergantian selesai sholat Putri merapikan pakaiannya Putri pun makan malam bersama teman-temannya. Selesai makan malam Putri dan teman-temannya tidur sambil lihat tv dan mendengarkan lagu. Waktu pun sudah malam Putri dan teman-temannya tidur sedangkan Putri tidur duluan dia pun dikerjain teman-temannya. Putri dan teman-temannya mendengar azan subuh mereka segera untuk mengambil air wudhu untuk sholat. Sesudah sholat Putri dan teman-temannya turun ke bawah melihat pemandangan yang indah, cahaya matahari begitu bersinar pagi semua teman-teman yang ada di kamar tidak mau renang karena malas. Teman-teman lebih memilih nonton tv, Putri Mandi dan beganti Baju setelah itu. Kita sarapan untuk menjaga kesehatan Putri dan teman-temannya pergi untuk foto bersama dan ada satu anak yang sakit. Karna kemarin malam dia habis kehujanan setelah itu paginya dia pingsan setelah itu diperiksa dan dikasih obat sama minyak kayu putih. Dia langsung sadar, dia sudah sadar kita lanjut ke pantai setelah ke pantai kita ke candi Borobududa terakhir di tempat oleh-oleh. Sesampai di parkiran bus kita turun dan kita jalan bersama untuk menuju ke pantai. Sudah sampai di lokasi Putri dan teman-temannya bermain air dan bermain pasir. Lalu Putri foto bareng bersama ibu guru dan teman-temannya. Selesai bermain pasir dan foto-foto, setelah itu Putri dan teman-temannya pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai bersih-bersih Putri dan teman-temannya sholat duhur. Setelah sholat Putri dan teman-teman masuk ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur. Sepanjang perjalanan Putri dan teman-teman melihat pemandangan indah semua senang. Sesampai di candi Borobudur Putri bersama teman-temannya masuk dan sebelum masuk ibu guru membeli tiket masuk, setelah itu kita masuk dan berjalan bersama-sama. Kita keliling ke candi Borobudur setah itu kita naik tangga sampai ujung candi diatas. Putri foto bersama temannya dan ibu guru selesai foto kita mengelilingi candi setelah itu kita turun ke bawah. Untuk melanjutkan perjalanan Putri dan teman-temannya menikmati suasana yang segar dan indah. Putri lanjut ke pasar untuk membeli oleh-oleh baju buat saudaranya dan adiknya. Putri pun tidak bisa menawar harga bajunya ke betulan itu ada ibu guru setelah itu ibu guru pun menawarkan harga yang cukup murah sedikit penjualnya mau. Habis itu Putri beli selesai baju dibeli sama Putri. “Putri bilang ke ibu guru makasih” “Iya sama-sama cantik” Selesai beli baju Putri, ibu guru dan teman-teman pergi ke parkiran bus untuk lanjut ke tempat oleh-oleh setelah itu kita pulang. Putri dan teman-temannya naik ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh. Putri sesampai di tempat oleh-oleh pukul WIB setelah itu kita masuk ke toko untuk membeli oleh-oleh Putri memilih makanan yang mau dibeli. Putri pun tidak banyak yang dibelinya selesai di kasihkan ke kasir. Selesai membeli oleh-oleh Putri masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang Putri dan teman-temannya berhenti untuk makan malam. Ditempat rumah makan selesai makan malam Putri bersama teman-temannya lanjut naik ke bus lagi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan Putri bersama teman-temannya bercanda di bus sambil memutar musik. Putri sambil nyemil makanan bersama teman-teman. perjalanan pulang banyak teman-teman yang ke tiduran karna kecapekan, Putri bergurau bersama temannya yang tidak tidur. Putri bersama teman-temannya kalok temannya Putri ketumpahan nasi gudek yang ada diatas setelah itu dibershkan bersama sampai selesai. Setelah dibersihkan Putri dan teman-temannya tertawa karna lucu. Putri sesampai di depan sekolah jam WIB setelah turun dari bus teman-teman Putri di jemput oleh orangtuanya Ibunya Sinta bertanya? “Lohh katanya pulang jam WIB” kok pulang jam WIB “Iya tadi kameranya ketinggalan di tempat makan pas iya mau pulang” Cerpen Karangan Putri Koes Herawati Cerpen Jogja merupakan cerita pendek karangan Putri Koes Herawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Menari di Langit Senja Oleh Tifa Raisandra Enam anak itu sudah terduduk di sebuah batu yang amat besar. Senyum cerahnya mengembang ketika melihat langit yang berwarna biru indah. Yusi, Tipa, Uti, Sipa, Inge dan Fira. Mereka Only You Oleh Naisha Putriyana Liburan kali ini aku kebali, dan tentunya ke pantai, begitu senang hati ku!, apa lagi bersama dia, namanya alfaridzi aftar, faridz biasa aku memanggil. Dia yang sudah membuat semangatku Liburan Bersama Keluarga Oleh Sony Prakasa Halo namaku sony prakasa. Pada hari sabtu waktu liburan sekolah aku dan keluargaku jalan-jalan ke kebun binatang, di jalannya macet, dan aku sampai di kebun binatang aku beli 3 Cintaku Kepada Keluargaku Oleh Adsha Nandayi Tak terasa liburan sudah tiba. Aku menanti saat-saat ini. Perkenalkan namaku Kitriana, biasa dipanggil Ana. Aku mempunyai 2 saudara laki-laki yang bernama Dino, dan Raja. Umurku masih 12 tahun, Trafalgar London Oleh Putri Asyifa “hoam, morning London” ucap Mia Mia, melihat keluar jendela rumah pamannya. Ia melihat pemandangan Kota London yang sangat indah. Pagi ini ia berencana mengunjungi Alun-Alun Trafalgar yaitu sebuah “alun-alun” “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

assalamualaikum semua yang aku katakan di vidio murni yang aku lalui selama liburan 7 hari di jogjabudget yang aku keluarkan selama liburan cuma 1.2 juta it

Cerpen Karangan Muhammad Ismail Syaifulloh, SMPN 1 PuriKategori Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 14 February 2023 Pada pagi awal tahun saya bersiap untuk pergi sekolah. Sesaat saya sampai di sekolah aku dan teman temanku menceritakan tentang liburan sekolah. Bel masuk pun bunyi aku dan teman temanku pergi masuk kelas. Guru pun masuk dan mau menyampaikan sesuatu sebelum pembelajaran dimulai. “Assalamualaikum anak anak, Bagaimana kabarnya?” “Waalaikum salam bu, baik bu” jawab semua siswa “Anak anak sebelum pelajaran ibu mau menyampaikan sesuatu” kata bu guru “Mau menyampaikan apa bu?” Tanya temanku “Jadi hari jumat besok kita akan pergi rekreasi ke jogja” jawab guruku “hore hore hore” sontak suara temanku Setelah menyampaikan informasi itu pembelajaran pun dimulai. Setelah pembelajaran bel istirahat pun berbunyi dan semua temanku pun pergi keluar untuk menuju ke kantin. “Nanti pas kita pergi ke jogja kita duduk di belakang ya” kata temanku “Iya nanti kita duduk di belakang supaya kita bisa mabar bareng” jawab temanku “iya nanti pasti seru ya” kataku “iyaaaa” jawab temanku Setelah berbincang bincang aku pun membeli makanan dan minuman. Setelah membeli makanan dan minuman bel masuk pun berbunyi. Aku dan temanku pun pergi menuju kelas dan ternyata di kelas sudah ada guru. Aku pun pergi ke tempat dudukku dan melanjutkan pembelajaran. Setelah pembelajaran bel pulang pun berbunyi aku pun bergegas pulang untuk memberitahu ibuku tentang mau pergi ke jogja. Aku pun sampai… “assalamualaikum bu” kataku “waalaikum salam nak” jawab ibuku “Bu tadi aku di sekolah ada informasi dari bu guru” “informasi apa itu nak?” Tanya ibuku “besok jumat aku mau rekreasi ke jogja” jawabku “ooo seru pasti itu nak” Setelah aku memberitahu aku pun pergi ke kamar tidur dan menaruh peralatan sekolahku dan tidur. Aku pun bangun kesorean sampai tidak berangkat mengaji. Aku pun menyiapkan keperluanku untuk di jogja nanti dari baju dan camilan untuk di bus. Setelah menyiapkan keperluan aku mengambil untuk pergi mandi. Setelah mandi ternyata ayahku pulang dan membawa bakso aku pun memakan bakso itu dan menceritakan kalau aku mau rekreasi ke jogja. “Yah aku besok mau pergi ke jogja bersama teman temanku” kataku “Wah kok mendadak nak” kata ayahku “Ga tau yah kata bu guru emang gitu” kataku “pasti seru itu nak” kata ayahku Setelah memberitau aku pun pergi ke pawon untuk menaruh mangkok dan mencucinya. Adzan magrib pun berkumandang aku bergegas mengambil air wudhu dan pergi sholat. Setelah sholat aku mengerjakan pr dan menonton tv. Setelah mengerjekan pr aku pergi tidur. Jumat pun tiba, aku pergi mandi dan bersiap siap umtuk pergi ke sekolah. Di Kelas ternyata teman teman sudah sampai semua. Aku menaruh tas dan menunggu guru datang ke kelas. Guru pun datang dan pembelajaran pun dimulai. setelah enam jam aku belajar bel pulang pun berbunyi dan aku bergegas untuk pulang. Setelah sampai di rumah aku pun mandi dan pergi sholat jumat. Setelah pulang jumatan aku pun langsung tidur. Aku bangun jam 6 malam dan langsung pergi mandi dan sholat. Setelah sholat aku mengecek keperluanku untuk di jogja. Setelah sholat isya aku pergi ke sekolah. Setelah sampai di sekolah aku berpamitan ke keluargaku “bu, aku pamit berangkat ya” kataku “iya nak hati hati di sana ya” kata ibuku “iya bu siap” kataku “sudah pamit ayah nak?” kata ibuku “belum bu ini mau pamitan nunggu uang saku dari ibu hehe” kataku “anak ini kalau masalah uang ga pernah lupa” kata ibuku Aku pun pergi ke ayah untuk berpamitan “yah aku pamit ya” kataku “iya nak hati hati di sana dan ini uang sakumu untuk di sana” Aku pun pergi ke bus dan duduk di bus paling belakang bersama lima temanku dan satu guru. Bus pun jalan dan aku asik melihat jalan sampai aku tertidur. Setelah dua jam perjalanan bus pun berhenti di rest area. Aku dan temanku pergi ke kamar mandi untuk kencing sebentar. Setelah kencing aku pun naik bus lagi. Bus pun berjalan lagi dan aku sampai jogja jam tiga. Dan berhenti di mushola dekat pantai untuk istirahat dan sholat. Setelah sholat aku pergi ke pantai bersama temanku. Setelah dua jam aku di pantai aku naik bus lagi untuk pergi ke candi Borobudur. Bus pun sampai di Borobudur dan aku membangunkan temanku yang tertidur. “bangun bangun” kataku “sudah sampai kah?” Tanya temanku “sudah, ayo turun” kataku Aku dan temanku pun turun dan di bawah ternyata banyak pedagang. Aku pun berjalan naik ke atas candi bersama teman dan guruku. Saat di bawah ternyata ada gajah “Il itu ada gajah” kata temanku “mana mana “kataku “itu di bawah candi” kata temanku “ooo iya ada satu gajah” kataku Temanku pun bertanya kepada perawat gajah itu “om, itu yang di sana gajah apa?” Tanya temanku “itu gajah Sumatra dek” jawab perawat gajah tersebut “ooo, terimaksih ya om” kata temanku “iya dek sama sama” jawab perawat tersebut Aku pun melanjutkan perjalanan menuju bus setelah melihat gajah itu. Aku pun sampai di bus dan memakan cemilan yang aku bawa dari rumah. Setelah menunggu beberapa menit menunggu bus pun jalan menuju malioboro. Aku sampai di malioboro jam Aku di sana membeli baju dan oleh oleh untuk keluarga di rumah. Setelah berbelanja aku dan rombonganku pergi menuju bus sambil membawa oleh. Saat naik bus ternyata semua sudah naik bus dan setelah bu guru mengecek rombongan bus pun jalan dan pulang. Cerpen Karangan Muhammad Ismail Syaifulloh. SMPN 1 Puri Blog / Facebook ismail67689 SMPN 1 Puri Cerpen Ke Yogyakarta merupakan cerita pendek karangan Muhammad Ismail Syaifulloh, SMPN 1 Puri, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Keinginan Oleh Ichsan Ali, SMPN 1 Puri Ini cerita tentang seorang remaja yang suka dengan suatu hobi namun hobinya tak disukai orangtuanya sendiri. Di sebuah desa aku sangat suka dengan suatu olahraga yaitu sepakbola suatu saat Jadikanlah Masa Depan Sebagai Acuan Oleh Wildan Hansyah Menulis tak semudah yang diperkirakan berbagai orang. Banyak orang yang menganggap ringan sebuah kegiatan menulis, tapi nyatanya, mereka pupus di tengah jalan karena begitu beratnya menulis. Entah, hantu apakah, Hanya Teman Dunia Maya Oleh Desi Natalia Waktu hampir menunjukan pukul Putri, temen kos-an gue yang paling suka ngalong, masih betah melek di depan laptopnya. Entah dia sedang mengerjakan tugas yang beberapa hari ini membuatnya Cinta Dalam Diam Oleh Elika Dwi Wijaya Masa SMA merupakan masa masa terindah bagiku. Masa masa dimana aku tertarik dengan lawan jenis. Bukan berarti aku belum tertarik dengan lawan jenis ketika SMP, aku sudah tertarik akan Menunggu Tanpa Kepastian Oleh Fa Namaku Keyla, lebih lengkapnya Keyla Anastasya Putri, sekarang aku kelas 9. Aku akan menceritakan cerita cinta yang bagiku rumit. Langsung aja ya.. Aku suka dengan dia. ya dia.. Tapi, “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

Sebelummenutup hari, nikmati romantisnya cahaya malam Jogja di Taman Pelangi. Tempat wisata malam hari ini menampilkan warna-warni lampu lampion yang dari jauh akan terlihat seperti pelangi. Taman Pelangi terletak Monumen Jogja Kembali atau tepatnya di Jalan Ringroad Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Tentu semua orang pernah bertamasya bukan? Biasanya setelah liburan itu kita akan memberitahu detail perjalanannya ke semua orang seperti teman-teman kita, tetangga, atau sepupu kita. Tapi tahukah kamu caranya menceritakan cerita tentang liburanmu dalam Bahasa Inggris? Buat ceritamu lebih menarik dan elegan dengan cara menuliskannya dalam Bahasa Inggris. Jangan bingung dengan cara penulisannya karena kita akan memberi tipsnya dan contoh ceritanya. Tips Menulis Cerita Liburan Kamu perlu struktur dan teori untuk menjadi dasar dalam pembentukan ceritamu. Berikut adalah tips yang harus kamu ketahui dalam menulis cerita tentang liburan dalam bahasa inggris ; 1. Siapkan alat-alatmu Terdapat dua cara untuk menulis tentang liburanmu yaitu cara digital atau manual. Untuk manual kamu harus menyiapkan pensil atau pulpen dan kertas. Adapun untuk digital, kamu bisa menyiapkan laptop atau komputermu. Di tipe digital, ada baiknya kamu menyiapkan pensil atau pulpen dan kertas juga. 2. Tulis kronologis kejadian sesuai alur waktu Sekarang kamu bisa mulai menyusun cerita dengan cara mencoba menulis kejadian utama yang terjadi berdasarkan hari atau jam dalam liburan itu. Hanya tuliskan aktivitas-aktivitas yang bersifat general seperti mengunjungi museum dan pergi ke hotel. Jangan tuliskan detail yang tidak diperlukan seperti aktivitas mandi, menonton tv, dan aktivitas kecil lain. 3. Tambahkan detail-detail tentang pengalaman itu Setelah kronologis umum didapatkan, kamu bisa menambahkan detail yang termasuk tempat, cuaca, orang-orang yang ikut denganmu dan lain-lain. Hal ini penting untuk menambah nilai pada sebuah cerita. 4. Bagi cerita sesuai paragraf Agar tulisan lebih rapi, mulai tentukan jika sebuah peristiwa masuk ke paragraf tertentu. Contohnya peristiwa a sampai f masuk ke paragraf satu dan seterusnya. 5. Tulis draft penulisan Mulai menulis tanpa menghiraukan jika cerita merupakan cerita yang baik atau berkualitas tinggi. Setelah selesai, diamkan cerita selama satu hari atau lebih. Hal ini penting agar kamu bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan pikiran yang jernih. 6. Edit kembali Saat mengedit, perhatikan penulisan kata, penggambaran situasi, grammar,tenses, dan kerunutan cerita agar cerita bisa terkesan indah dan tidak bertele-tele. 7. Tuliskan judul yang menarik Judul yang tidak terlalu panjang dan merupakan penggambaran keseluruhan cerita merupakan judul yang terbaik. Contoh Nah, kamu sudah mengetahui caranya. Tapi seperti apa contohnya? Berikut adalah contoh cerita Bahasa Inggris mengenai liburan di kota budaya, yaitu Yogyakarta. An Adventurous Trip To Yogyakarta Last year, on my school holiday, my family decided to go to a city we have never been before. This time, we picked Yogyakarta. From what i knew before i went to the trip, Yogyakarta is a busy city that is filled with culture. It still have a unique government system called the keraton. I also heard that it has a variety of culinary treats that i could try. Long before the trip, i was already excited to go. On Sunday morning, i arrived at Yogyakarta and went straight to my hotel which was located near the Malioboro street. After that my family and i went straight to Keraton Yogyakarta. It was a white, big building that stands near the town square. To get there, we went with a rented car. There were a lot of stalls that sells crafts there so i bought a t-shirt and five keychain. Then we went into the place with the ticket we have bought. The place was very beautiful. Although the building itself is old, it felt timeless and grand. We studied the history of the place and the people that lived there. Finally, we went out and ate in the nearby restaurant. The rest of the Sunday was spent resting in the hotel so that we have the strength to travel the next day. Monday morning arrived with it’s blue sky and golden sunlight. My father and I ran accross the city in the morning so that we could get to know the city better. After that, we packed our bags to go to Borobudur. It was a long trip but after hours of car ride we finally arrived there. The place was clean and very spacious. From afar, we can already see the Borobudur temple from far away because it is so big. My family climbed hundreds of steps to reach the top. By the time we reached the top, it was already four o’clock in the evening. I couldn’t believe my eyes because the scenery was so beautiful. The top of the Borobudur temple overlooked the whole city. I could see trees and buildings for miles. With the sunlight, it was even more beautiful. The next days we spent trying the food in Yogyakarta. My favorite was the bakpia which is a kind of local dessert that is filled with a variety of fillings. The filling i like most is the cheese one. Because i loved it so much, i bought two boxes of bakpia. On Thursday morning, i flew back to Jakarta. I was really sad to leave the city because it was the best travel destination so far. I wish i could go back to Yogyakarta now. Penulisan cerita ini tidak harus kompleks. Yang perlu kamu lakukan adalah menceritakan ceritamu dengan runut dan dengan ekspresif. Selamat bercerita!

Panduanjalan-jalan ke Jogja ala backpacker soal penginapan ini memang sangat penting untuk diperhatikan. 3. Makan Murah. Makanan murah sangat mudah ditemui di Jogjakarta, tetapi pilihannya pada umumnya adalah makanan-makanan tradisional khas Jogja.

Cerita pengalaman liburan ke YOGYA! ya sesuai dengan judul artikel kali ini saya akan menceritakan bagaimana liburan saya kemarin di yogya. Mungkin bagi kalian yang akan berpergian untuk menghabiskan waktu luang anda, mungkin anda bisa menjadikannya sebuah referensi untuk pergi liburan ke yogyakarta. YOGYAKARTA! Daerah Istimewa Sekarang siapa sih yang tidak tahu yogyakarta, kota yang dikenal sebagai daerah istimewa. Berbagai cerita menarik dapat anda dapatkan ketika anda menginjak kota ini. Sebelum memilih yogya sebagai destinasi liburan tentunya saya berunding terlebih dahulu kota mana yang akan kami tuju, dan terpilihlah yogya sebagai tempat liburan kami saat lebaran kemarin. Saya pergi ke yogya bersama ke 3 teman saya, tentunya semua ini harus penuh dengan perencanaan. Mulai dari transport berangkat, penginapan, transport pulang dan pastinya destinasi mana aja yang akan kami kunjungi. Liburan kali ini memang sudah kami rencanakan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan atau sebelum lebaran, karena mengingat tiket lebaran sudah habis dipesan oleh orang-orang yang hendak mudik. Liburan di yogya ini kami habiskan selama 3 hari 2 malam. Kami berangkat ke yogya pada hari kamis H+4 lebaran menggunakan kereta yang telah kami pesan online, kami berangkat dari stasiun pasar senen jakarta pukul dan sampai di yogya pukul Perjalanan yang sangat membosankan menurut kami, karena cuma hanya bisa tidur dengan posisi duduk yang membuat kami sangat pegal. Mau lihat ke luar kaca kereta pun percuma karena keadaan malam hari yang gelap. Kami waktu itu turun di stasiun tugu yogyakarta karena yang paling dekat dengan jalan malioboro. Setelah itu kami langsung mencari untuk sarapan pagi, berjalanlah kami dari stasiun ke jalan malioboro. Senang campur aduk ketika sudah sampai yogya bisa bertemu dengan plang bertuliskan “Jalan Malioboro”. Wah ini toh jalan yang sangat terkenal di yogya itu. Tadinya kami hendak berfoto dijalan tersebut, tetapi karena mengantri dan perut kami sangat lapar kami langsung pergi menyusuri jalan malioboro. Dan sampailah kami disalah satu angkrinan, waktu itu saya membeli nasi 2 bungkus campur satu usus tahu gorengan, dan minum dengan air susu hangat. Setelah selesai makan saya sedikit kaget ternyata harga total saya makan cuma Rp. 14,000 saja. Ini lumayan murah dibanding dengan jakarta. Destinasi 1 Candi Prambanan Setelah kami sarapan pagi, tujuan pertama kami memang langsung ke candi prambanan. Kenapa kami tidak langsung pergi ke losmen karena waktu check-innya hanya bisa pukul Lanjut, dari jalan malioboro menuju candi prambanan kami menggunakan busway tranyogya nomor A1 tujuan candi prambanan, biayanya cuma Rp. 3,500 saja sama saja seperti transjakarta, cuma halte nya masih bersamaan dengan bus umum lainnya. Dari jalan malioboro menuju candi prambanan perjalanannya sekitar 1 jaman karena jalanan lumayan ramai dan macet. Lalu sampailah kami di candi prambanan, dan kami membeli tiket dengan paket candi prambanan dan ratu boko dengan harga Masuklah kami di candi prambanan, sangat ramai tapi terbayarkan dengan keindahannya. Ketika berada di Candi Prambanan Yogyakarta Destinasi 2 Candi Ratu Boko Setelah kami berkeliling di candi prambanan, selanjutnya kami pergi ke candi ratu boko. Karena kami membeli tiket dengan paket prambanan ratu boko, kami disediakan mobil travel untuk pergi ke candi ratu boko karena jaraknya lumayan jauh dari candi prambanan. Dicandi ratu boko kita bisa melihat ketinggian disekitar candi, karena areanya yang diatas bukit membuat keindahan tersendiri bagi yang datang ke candi ini terutama jika datang pada sore hari dan menjelang sunset pasti keindahannya meningkat. Candi Ratu Boko Yogyakarta Tak terasa waktu pun semakin siang, badanpun mulai lelah dan ngantuk karena belum tidur. Sekitar jam 2an kami putuskan untuk pulang ke losmen. Dari candi ratu boko, kami kembali naik bus travel ke tempat semula yaitu candi prambanan setelah itu kami menuju ke pintu keluar. Dan diluar area candi prambanan ini banyak sekali yang menjual oleh-oleh, kami pun mampir sebentar untuk melihat-melihat awalnya. Akan tetapi karena harganya murah meriah, kami tergiur untuk membeli oleh-oleh seperti gantungan harga 1000an, celana batik, kaos yogya dan makanan khas yogya seperti bakpia hehehe. Karena tak kenal waktu, jam 3an kami baru bisa kembali pulang dengan tujuan losmen atau penginapan. Dari candi prambanan kami kembali menaiki transyogya menuju jalan malioboro karena penginapan kami berapa di jalan dagen dekat sekali dengan malioboro. Karena perjalanan macet, kami baru sampai di losmen sekitar jam setengah 6 sore. Setelah sampai, kami langsung beres-beres dan bersih-bersih badan. Karena belum istirahat sama sekali, kamipun putuskan untuk tidur terlebih dahulu dan pukul 8 malam kami lanjutkan untuk mencari makan malam dan pergi ke keraton yogyakarta. Gudeg Bu Hj Rini dan Keraton Yogyakarta Tepat jam 8 malam, kami keluar dari losmen dan berjalan kaki menyusuri jalan malioboro. Sangat ramai dan pastinya mengesankan. Disana banyak sekali mungkin backpaker lainnya dan para turis asing yang sedang berlibur di yogyakarta ini. Selain itu banyak juga para pejual baik itu makanan maupun pakaian. Dari jalan malioboro tidak terasa kami berjalan sampai ke keraton kidul yogyakarta. Karena perut kami kosong, maka tujuan kami yang pertama adalah mencari makan. Karena makanan khas yogya adalah gudeg, kami mencoba untuk mencari pedagang yang menjual makanan gudeg. Setelah kami searching di instagram, ketemulah kami dengan gudeg bu hj rini. Dan untungnya letaknya tidak jauh dengan keraton yogya yaitu di jalan wijilan. Dijalan wijilan ini banyak sekali yang menjual gudeg, karena memang jalan ini adalah khusus yang menjual makanan khas yogya yaitu gudeg. Gudeg Bu Hj rini ini selain rasanya enak dan tidak terlalu manis harganya pun murah. Saya memesan 1 porsi gudeg dengan telor dan tempe itu seharga Rp. saja ditambah es teh manis seharga 5 ribu. Setelah kenyang, barulah kami pergi ke keraton yogyakarta yang sangat terkenal dengan pohon beringin kembar. Dan saya pun telah mencoba melewatinya. Di yogya memang banyak hal unik, tidak menyesal saya mengunjungi daerah istimewa ini. Kota ini benar-benar istimewa menurut saya. Ketika berada di keraton yogyakarta Setelah puas berkeliling dan waktu sudah menujukkan pukul 11, kami pun kembali pulang ke penginapan. Selanjutnya beristirahat untuk melanjutkan perjalanan destinasi selanjutnya di esok hari. Dan untuk cerita selanjutnya akan saya post di artikel berikutnya. Bakal ada cerita seru lainnya. Tunggu updatean selanjutnya ya.
Jalanjalan sendirian keliling kota ini, kenapa tidak?Hai perkenalkan nama Ainun, umur saya 20 tahun hobi saya jalan-jalan tentunya. Saya anaknya suka bergaul dan bertemu dengan orang baru bisa dibilng saya mudah berbaur dalam sebuah lingkungan tapi saya tau kok batasan-batasannya.Pada tulisan ini saya inigin menceritakan pengalaman saya saat
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama saya Muhamad Hamdan lahir Bandung, 24oktober 2001. Suatu hari, saya dan teman teman saya pergi ke Jogja karena pada saat itu sedang melaksanakan study matahari terbit di ufuk timur, saya menyiapkan barang barang untuk dikemas kedalam tas yang berukurab besar. Sebelum berangkat, kami diperintahkan untuk berkumpul di suatu tempat, dan untuk menunaikan solat di mesjid akan berangkat, saya dan teman saya kebagian bis1, dan ada pula yang kebagian bis6. Di dalam bis, awalnya kita hanya diam tak bersuara, karena digabung dengan kelas lain. Seiring berjalannya waktu kami pun bersurau gurau. Perjalannya cukup jauh, dari terbenamnya matahari hingga fajar tiba. Ketika sampai di suatu tempat makan, kita dipersilahkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu, dan lanjut mengisi itu, perjalanan dilanjutkan kembali, yaitu menuju tempat tragedi meletusnya Gunung Merapi. Disana kami di manjakan dengan mengendarai mobil Jeep, mengelilingi daerah kawasan tragedi Gunung Merapi. Perjalanan belum selesai, kami lanjut pergi ke tempat yang terkenal yaitu Candi Borobudur. Sekitar 1jam dari gunung Merapi sampai di candi. Di candi, kami hanya melihat lihat pemandangan dari atas. Butuh perjuangan untuk ke sana karena kita jalan kaki dan letih. Tapi letih itu terbayar dengan semua pemandangan yang ada waktu mulai senja, kami pergi ke hotel tempat kita beristiraha. Dari setiap kamar, hanya ada 4orang, kamarnya nyaman dan cukup kamar hotel, saya dengan teman saya berbenah membersihkan diri, untuk kembali mengisi perut di sebuah tempat makan yang tidak jauh dari hotel, yaitu Malioboro, di sepanjang jalan itu kami melihat para pedagang yang meramaikan suasana, dan ada disuatu tempat, sebuah komunitas yang menampilkan suatu seni musik dari angklung dan sebagainya. Suasananya sangat tenang dan romantis. Waktu tidak terasa semakin larut, kami pergi untuk beristirahat pagi harinya, kami bangun untuk sarapan terlebih dahulu, karena akan kembali pergi. Kami pergi kesuatu tempat, yang dimana disana banyak makanan untuk dijadikan bahan oleh-oleh. Setelah itu, kami kembali pergi melanjutkan perjalanan. Kami akan pergi ke suatu tempat yaitu Kampung Batik. Dari namanya saja udah terdengar, bahwa kampung itu menandakan kampung memproduksi batik. Disana kami diajarakan membatik oleh orang-orang sana. Saya mencoba untuk membantu proses pembuatannya dengan cara merebus kainnya. Disana saya diajarkan bahasa jawa, juga sebaliknya saya ajarkan meraka bahasa tidak terasa, kali ini kita pergi, tapi untuk pulang ke Bandung. Rasanya kecewa, hanya sebentar, tapi apadaya haha. Kami menuju Bandung dimalam hari, sekitar pukul 10, kami beristirahat di suatu tempat makan kembali. Dan disana setiap siswa yang memiliki baakt, dapat menampilkannya di suatu panggung acara, sebagai menuju pulang, disepanjang jalan semua pada tidur pulas, dan saya tidak, hanya melihat jalan dan menemani sang sopir bis. Tengah malam, bis kembali berhenti di suatu tempat, tidak tau untuk apa, mungkih untuk para sopir bus yg beristirahat. Karena tengah malam, biasanya para siswa turun dari bis, tetapi kali ini tidak, mungkin karena ngantuk. Tapi hanya saya yg turun dari siswa-siswa bis1, karena duduknya paling depan juga, saya memesan 1Mie instan karena suasananya dingin. Sekitar setengah jam berhenti, kembali lanjut sampai di Padalarang, kami diturunkan di Kota Baru Parahyangan. Semua turun dan membawa barang bawaan di bagasi bis. Lelah, kami pulang masing-masing dari situ, ada yg di jemput dan sebagainya. Saya hanya naik dengan angkutan umum, karena jarak menuju rumah lumayan jauh. Sampai dirumah, saya langsung berbaring mererai capainya perjalanan. Alhamdulillah selamat sampai Lihat Cerpen Selengkapnya
Tentunya Jogja dapat menjadi saksi momen terindah liburan bersama keluarga, pacar, ataupun kerabat kerja yang sangatlah menyenangkan. Anda bisa memilih terlebih dahulu objek wisata apa yang akan Anda kunjungi dari wisata pantai, pegunungan, hutan pinus, cafe, dan lainnya. 5 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Jalan-Jalan Ke Jogja
Cerpen Karangan Florantina KrisdayantiKategori Cerpen Cinta Lolos moderasi pada 11 September 2017 Terdengar suara azan magrib berkumandang, mengajak kita umatnya untuk meluangkan waktu dan mendekatkan diri pada sang pencipta. Kala itu aku berjalan sendiri menyusuri kota jogja, dengan sebuah sarana transportasi bus umum aku dapat mengenal beberapa titik lokasi kota jogja. Namun saat aku tiba di sebuah pemberhentian bus yang jaraknya tak seberapa jauh dari bandara, mataku tertuju pada suatu hal, entah firasat hati dari mana aku tertuju pada seseorang yang ada di sampingku, kurasa Tuhan telah mempertemukanku dengan tulang rusukku yang selama ini kucari. Tiba-tiba seorang pemuda itu menyapaku “Hai, tujuan kamu mau pergi ke mana?” ucapnya dengan nada lembut dan suara yang lirih, “Aku sebentar lagi turun, aku berhenti di jalan demangan” ucapku dengan membalas perkataanya penuh lirih. ”Wah kita di rute yang sama, kamu kuliah atau sudah bekerja?”, tuturnya. “Aku sedang ada program study di sebuah hotel yang jaraknya tidak seberapa jauh dari tempat kosku”, sapaku. “Berarti kamu ke sini merantau?” Tegurnya. Lalu aku menjawab dengan nada lirih, “iya”. “Perhentian berikutnya selter jalan demangan, mercure, saphir dan lippo…” ujar pemandu bus. Tiba-tiba ada seorang mendorongku dari belakang saat aku turun, dan kacamataku pun terlepas…, saat itu aku bingung mencari kacamataku yang terjatuh enatah ke mana, karena kondisi yang ramai dan berhimpitan akhirnya, aku mencari di sela-sela riuhnya kerumunan orang-orang. Dan akhirnya aku menemukan. Tepat dengan persis aku menemukan kacamataku saat ada di dekat kakinya, dan tak kuduga seorang pria tak dikenal itu pun mengambil dan memberikan padaku “ini yang kamu cari, lain kali kalau jalan pelan-pelan,” tegurnya dengan senyuman dan sapaan manis menatapku. “Aku duluaan ya, rupanya adikku sudah menungguku di depan, semoga di lain hari kita berjumpa lagi, salam kenal namaku Lendra, mahasiswa Gajah Mada.” sambil menjabat tangan dan berlalu pergi. Yang kurasakan bukanlah kepedean saat bertemu dengannya pada pandangan pertama, melainkan aku merasakan ada sesuatu lain yang ingin Tuhan sampaikan padaku. Di lain hari… Derasnya deraian hujan membuat beberapa jalanan terendam banjir. Dan saat aku keluar dari hotel, ada seorang pria butuh pertolongan, dari arah kejauhan raut wajah pria itu seperti pernah kukenal, dan rupanya memang benar, “seperti Lendra?” Gumamku dengan suara lirih. “Hai Lendra?”, sapaku dari arah kejauhan. “Kamu… ehh”, sapanya dengan raut wajah terlihat panik. “Motorku mogok, dan aku bingung mau cari bengkel di mana?” gumamnya. “Ohh… kamu dari sini lurus aja di depan ada pertigaan kamu belok, maju sedikit udah ada bengkel kok” jawabku, sambil meninggalkan dia berlalu. “Tunggu”, ucapnya sambil menarik dan menahan tanganku yang akan berlalu. “Namamu?”, sapanya dengan nada lirih seakan ingin mengetahui aku sebenarnya. “Namaku Asti”, sapaku sambil berjabat tangan. Karena tak ingin pembicaraan terlalu lama aku pun, menyapa dan berjalan berlalu. 2 jam kemudian… Saat tiba di kosan aku pun membuka jendela kamar, dimana kamarku sendiri mengarah ke arah jalan raya, tepat dari lantai bawah rupanya Lendra berteriak sambil melambaikan tangan menengadah ke arah jendela kamarku. Namun yang begitu mengejutkan lagi Lendra meneleponku, entah nomor dari mana yang dia dapatkan yang pasti raut wajahnya begitu senang saat memandangku. “Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu Asti, aku mohon kamu mau memberi jawaban yang selama ini aku harapkan, bolehkan aku jadi sosok pria idaman dan mengisi butiran cinta di hatimu dan aku ingin bersahabat lebih akrab lagi bersamamu?” sapa Lendra dalam percakapan di telepon. “Lalu bagaimana kamu mengagumiku, padahal baru dua kali kita bertemu?” Sapaku dengan nada lirih. “Aku tidak sengaja menemukan flashdisk yang terjatuh di bus saat kita bertemu pertama kali apakah kamu masih ingat saat kamu terburu-buru dan kacamatamu terjatuh?, dan maaf jika aku lancang karena telah membuka beberapa data dan entah mengapa hatiku terpikat panah asmaramu, karena di sudut senja jogja lah yang mempertemukan kita berdua”. Dan Asti pun menerima permohonan Lendra untuk menjadi kekasihnya, dan Asti pun menghampiri Lendra dan memeluk dengan erat dan penuh kehangatan. Cerpen Karangan Florantina Krisdayanti Facebook Florantinakrisda Cerpen Senja Di Sudut Kota Jogja merupakan cerita pendek karangan Florantina Krisdayanti, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Ciuman Pertama Oleh Nabilah Ku lempar handukku ke kasur begitu saja, aku segera bersiap-siap untuk pergi ku raih ponselku di meja yang sudah berdering beberapa kali, sebuah pesan singkat dari Rey pacarku yang Senja dan Cerita Oleh Radatul Akbar Sore, senja mulai memperlihatkan keindahannya. Di sebuah bangku panjang di tepi pantai, di bawah pohon besar yang tidak pernah bosan menggugurkan daunnya, sembari kau bertanya “Apakah cinta datang disaat Hujan Oleh Dinda Trika Seorang gadis yang nampak acuh terhadap keaadaan sekitar. Ia hanya menatap lurus ke arah jendela sekolah. Alunan nada melow dipadukan dengan suara bariton yang khas, dan kini tengah mengalun Sunny Dan Matahari Oleh Tumm “Memangnya ada hal apa, Ta? kenapa kau memanggilku ke mari?” tanya Sunny pada sahabatnya, Ata. “Aku ingin menunjukkan sesuatu, Sun. Coba kamu lihat ke depan,” “Wah, sunset! bagus banget!” Valentine Oleh Nur Rafika Apa cinta itu? Aku selama ini gak pernah percaya yang namanya cinta. Karena bagi ku cinta itu hanya ada di dalam sebuah dongeng anak-anak yang lebay ceritanya dan cinta “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

Saatberwisata kuliner di Jogja, cobalah untuk mampir ke Mie Ayam Bu Tumini di Jalan Imogiri Timur No 187, Umbulharjo. Perpaduan mi kenyal, kuah kental berwarna cokelat, ayam suwir, serta ceker dijamin akan membuat kamu ketagihan. Untuk menikmati cita rasa Mie Ayam Bu Tumini, kamu hanya perlu menyiapkan uang sekitar Rp10.000.

Cerpen Tentang Liburan Ke Jogja. Web cerpen tentang liburan ke yogyakarta. Tidak semua yang terjadi dalam liburan harus diceritakan. Contoh Kerangka Karangan Tentang Liburan Ke Pantai Berbagai Contoh from Ngasem, sidoharjo, tepus, gunung kidul regency, special region of yogyakarta 55881. Tips liburan murah ke jogja seru dan tak terlupakan. Web lapar mulai menggoda perut kami, lalu kami singgah di sebuah restoran orang utan yang lumayan besar. Web Cerita Liburan Dirumah Saja Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya Singkat. Wisata kuliner, dah lah ga. Pada liburan kali ini saya bersama keluarga saya sangat senang sekali, liburan kali terasa berbeda dari sebelumnya, karena liburan kali. Tepatnya pada periode jumat ,tanggal 6 januari. Cuti Kali Ini , Saya Bersama Adik, Ibu Dan Bibi Saya Melaksanakan Wisata Ke Yogjakarta. Ini lagu sering dinyanyikan si cimut adik semata wayangku. Web cerpen liburan ke jogja. Nama sebenarnya sih cici, karena sejak kecil dia lucu. “Liburan Telah Tiba, Hore, Hore.”. Sebagai makhluk yang tak jauh dari kekurangan, sudah sepantasnya kita punya tujuan. My mom’s parents lived in jogja, a small yet unique city. Aku diajak ayah berlibur ke. Cerita Libur Lebaran 5 Web pada tahun 2016 kami sekeluarga berlibur di jogja selama 2 hari 2 malam. Dimulai dari daerah ujung utara jogja, kami. Web liburan ke jogja. Smpn 1 Karas Mengadakan Wisata Ke Jogjakarta Yang Diikuti Siswa. Web tips memuat cerpen liburan. Cerpen pengalaman pribadi, cerpen remaja. Web cerpen tentang liburan ke jogja.
TourJogja yang berkesan dan bergaransi kebahagiaan sesuai dengan budget anda. Kantor kami jelas, Izin lengkap, Faktur Pajak dan Ebill sudah kami siapkan. Paket tour Jogja yang kami sediakan bergaransi untuk kebahagiaan Anda bersama dengan pasangan, keluarga, rekan kerja, dan lainnya. Suguhan heritage Yogyakarta seperti Keraton Yogyakarta

Pengalaman Liburan ke Jogja – Berawal dari pengumuman yang menyatakan bahwa berkas lamaran kerja yang saya ejekan ke PT PLN Persero telah menunaikan janji syarat dan lolos ke tahap lebih jauh, nan diadakan pada tanggal 05 September 2022 di kota Yogyakarta. Dan ternyata banyak rival-padanan kuliah saya yang pun lolos seleksi administrasi PT PLN. Akhirnya, saya pun mengakhirkan untuk mencari antiwirawan barengan moga boleh berangkat bersama-selaras ke Jogja. Berkumpullah 4 basyar termasuk saya yang mempunyai rancangan berangkat ke Jogja secara bersama-sama. Sebenarnya ada sekitar 20-an orang bandingan saya yang lolos rekruitmen PT PLN pada tahap ini, saja masing-masing sudah mempunyai rencana sendiri-sendiri. Saya sendiri mulai bersama 3 orang teman saya yaitu Panji, Dionisius, dan Kukuh. Berangkat ke Yogyakarta Menunggangi Kereta Api Stasiun Gubeng Surabaya Kami berempat membelakangkan lakukan menginjak ke Yogyakarta memperalat transportasi kereta api. Karena perian pampasan kereta api yang lebih cepat dan makin terasa nyaman daripada memperalat bus, kendatipun agak lebih mahal sedikit daripada bus ekonomi. Mulailah kami mencari kereta api ekonomi dengan harga nan paling kecil murah. Maklum,e anak asuh mahasiswa doyan nyari nan murah, menguning mau nyari kerja biar dapat uang jasa malah ngehabisin persen. Kereta jago merah paling kecil murah ialah Logawa yang start pukul dari Surabaya, namun sayang tiketnya sudah habis terjual. Akhirnya kami memilih menggunakan sepur ekonomi Pasundan, meskipun harganya lebih mahal dari harga karcis kereta api ekonomi Logawa. Lain apalah, hitung-hitung pengorbanan cak bagi nyari kerja. Berangkatlah kami menggunakan kereta api ekonomi Pasundan, pada musim minggu terlepas 04 September 2022 jam WIB dari stasiun Gubeng Surabaya. Sampai di Yogyakarta Tugu Yogyakarta Perjalanan Surabaya-Yogyakarta, kami tempuh menggunakan sepur ekonomi Pasundan selama 5 jam. Sekitar jam WIB kami tiba di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Sesudah sampai di stasiun, saya dan Tunak serta merta turun dari kereta dan mengejar musholla buat menunaikan sholat dhuhur. Di musholla kami bertemu dengan para senior barisan 2022 yang ternyata tadi pula berangkat menggunakan sepur bersama dengan kereta yang kami naiki. Ada juga beberapa orang imbangan kami satu pasukan serta mahasiswa dari jurusan tak yang peluang punya tujuan nan begitu juga kami. Panji dan Dion dengan sabar menunggu saya dan Kukuh melaksanakan sholat dhuhur di luar stasiun, inilah indahnya ubah mengagungkan biarpun berbeda-beda kepercayaan. Mencari Penginapan di Dekat Malioboro Kampung Sosrokusuman Setelah sholat dhuhur kamipun berjalan menuju ke arah malioboro cak bagi mencari penginapan. Tibalah kami di Kampung Sosrokusuman yang berpunya tepat di sebelah paksina Mall Malioboro. Karena baru pertama boleh jadi mencari asrama di Jogja, kami merasa kecemasan memilih tempat, pokoknya kami cari yang minimal murah. Eh, tiba-tiba ada bapak yang menanya “Mau cari penginapan, mas?”, kamipun mengiyakan. “Ingin cari yang gimana, sekiranya cak hendak minimum murah itu ada di rumah bu Fatimah, timbrung aja ke gang itu, nanti ketemu apartemen corak hijau”, setelah berpikir sejenak akhirnya kamipun mengiyakan. Akhirnya bapak itu mengantar kami menuju rumah ibu Fatimah. Penginapan primitif yang terdiri mulai sejak 5 kamar tidur di bagian radiks dan 1 kamar di tegel atas serta dua buah kamar mandi di lantai sumber akar. Kamarnya juga lewat tertinggal, dibuat mulai sejak sebuah ruangan yang disekat-sekat dengan kayu kayu menjadi beberapa tepas kamar. Di dalam kamar terdapat sebuah kasur besar, bantal, rak, dan sebuah kipas angin. Harga yang ditawarkan kembali sangat murah adalah per orang. Kami tahu berunding sejenak, namun pada akhirnya lagi mengakhirkan bakal menginap di tempat itu. Jalan-urut-urutan Senja di Malioboro Jalan Malioboro Sesudah sekitar 30 menit kami beristirahat di internat, kami pun memutuskan bikin keluar mencari bersantap, mengingat setibanya di Jogja kami belum makan apapun. Makanlah kami di warung kaki lima di samping mall malioboro, rasa makanan nya kacau balau, tapi lumayanlah bakal mengobati rasa lapar. Selesai bersantap, kami berempat kembali kembali ke tumpangan untuk juga berlabuh sejenak mengkhususkan rasa lejar sehabis menempuh pelawatan jauh. Sorenya sekitar jam WIB kami kembali memutuskan untuk kronologi-kronologi di kawasan Malioboro. Mulailah kami menyipi distrik bazar di pedestrian di bagian barat Malioboro, namun sekedar perkembangan leha-leha untuk menikmati suasana sore periode di Malioboro yang masih hening dengan wisatawan. Kami juga berburu toko untuk membeli air minum untuk pelepas di penginapan. Setelah mendapatkan air menenggak, kami sekali lagi mengemudiankan buat sekali lagi ke penginapan. Sebelum juga, kami adv pernah masuk ke dalam area Kantor Gubernur Kewedanan Spesial Yogyakarta. Sempat pula berfoto-foto di tugu yang suka-suka di kerumahtanggaan area tersebut, sambil sejenak melepas lelah pasca- kronologi-jalan sore memutari malioboro. Berangkat ke Medan Tes PLN PT PLN Kami berangkat ke gelanggang Validasi PLN menunggangi 2 biji kemaluan kereta angin biang kerok sewaan yang sudah lalu kami wanti-wanti sejak semalam burit sebelum sampai di pondokan. 1 pit motor kami sewa dengan harga selama 12 jam. Sebab agak kelam primitif karena lokasinya nan layak jauh dan kami belum senggang jalan, berangkatlah kami jam WIB, sedangkan pelawaan tesnya yakni jam WIB. Di tengah pengembaraan kami sempatkan juga buat sarapan pagi di sebuah angkringan di pinggir jalan. Disitu kami gado nasi meong karena porsinya terbatas seperti makanan meong ditemani beberapa gorengan. Tak lalai kami pula juga membeli nasi meong dan gorengan pula umpama bekal untuk makan siang nanti. Tibalah kami di gelanggang tes. Panggung diadakannya Pembenaran Akding Akademik dan B. Inggris di Merapi Grand Ballroom Hotel Prima. Suasana nya masih senyap karena plonco jam tapi enggak berselang lama mulailah banyak berdatangan para petatar konfirmasi, terjadwal pun teman-lawan kami yang bersal dari satu jurusan. Tes berakhir seputar jam WIB dan kami pun langsung cabut pulang menentang penginapan. Menikmati Siang dengan Segelas Es Cendol di Alun-alun Utara Yogyakarta Alun-alun Utara Jogja Berhubung masih siang dan masih terserah hari, sebelum pulang kami berencana jalan-perkembangan keliling kota Yogyakarta. Kami berempat pula akhirnya memutuskan mendekati ke alun-alun lor kota Yogyakarta. Setibanya di alun-alun, kami memarkirkan sarana kami di sebelah selatan alun-alun, yang berada tepat di sebelah timur kraton Yogyakarta. Terdapat sekali lagi beberapa warung bersantap dan petualang es cendol di tempat itu. Kesudahannya, kami membeli 4 gelas es cendol segar, yang akan dinikmati bersama nasi kucing dan bilang gorengan nan sudah kami beli tadi pagi. Dengan kilap yang sangka suram, sekali lalu ditemani nikmatnya semilir kilangangin kincir nan bertiup sepoi-sepoi mengapalkan terbang semua rasa letih sehabis berjuang mengerjakan cak bertanya tes akademik, kamipun makan di pinggir alun-alun, sambil menikmati suasana alun-alun yang plonco dan terhampar luas di depan mata kami. Setelah selesai bersantap kami lagi berencana mengunjungi Kraton Yogyakarta Hadiningrat, namun sering jam bentang kraton sudah terlampau. Kraton lazimnya dibuka bakal awam bermula pukul sampai WIB setiap harinya. Berhubung mutakadim ikut masa ashar, saya dan Tunak sekali lagi mengunjungi masjid Gedhe bakal menunaikan sholat ashar. Pula Panji dan Dion dulu meluhurkan kebutuhan kami dan dengan panjang hati menunggu di area gapura di pintu masuk paling asing dari masjid Gedhe. Peroleh kasih perkongsian. 🙂 Nikmatnya Aneka Sambal di Wisata Kuliner Unik Sambal Yogyakarta Sambal Bajak Senja harinya sekeliling jam WIB, saya mengajak teman-bandingan saya bikin mencicipi kuliner Khusus Sambal SS di Urut-urutan Majyen Sutoyo, sekitar 15 menit berpunca Malioboro. Akhirnya sekitar jam sore kami menginjak menuju warung SS. Saya dan rival-teman harus rela bersabar, karena ternyata warung SS sudah dipenuhi maka dari itu peziarah. Sekitar 5 menit kami menunggu kerjakan dapat memesan makanan. Selepas menulis menu kami kembali harus menunggu pula sekitar 45 menit lakukan dapat menikmati hidangan yang kami wanti-wanti. Masing-masing dari kami memesan makanan dengan menu nan berbeda-beda, agar boleh merasakan rasa aneka sambal yang ditawarkan oleh warung Distingtif Sambal. Macam rasa sambal ditambah nasi hangat serta gurihnya aneka lauk pauk membuat saji bersantap lilin lebah kami begitu nikmat. Belaka cerbak, kita sedang raba-rubu karena mengejar jadwal kereta menuju Surabaya. Kembali ke Ii kabupaten Pahlawan Stasiun Lempuyangan Setibanya di asrama, saya dan Tegar langsung bergegas mengembalikan roda motor ke tempat penyewaan. Sedangkan Panji dan Dion kembali ke penginapan untuk lekas merapikan barang-produk kami yang masih ada di kamar. Dari penginapan kami berjalan tungkai berorientasi stasiun Lempuyangan yang berjarak sekitar 20 menit dari tempat kami menginap. Syukurlah bisa tiba tepat waktu. Kami kembali taajul menanjak ke kereta ekonomi Tren Baru Malam nan akan segera berangkat cenderung stasiun Gubeng Surabaya. Tibalah kami sekeliling jam pagi di Surabaya. Sungguh pengalaman nan menyenangkan bisa liburan sambil berburu kerja. Bagai pepatah “Serentak menyelam minum air”. 🙂

  • Бαճኄшуз щоςኙклօካቭ ոμሂ
    • ዥк врθዶፑмኟջ
    • Аср прኁվዱኔяжеአ
    • Цθ հፌկυрε и ощոψ
  • Ցիзቾд мо лиζեщ
Klikwartacom, Trenggalek - Sebagai wujud implementasi Kemanunggalan TNI - Rakyat, Kodim 0806/Trenggalek beserta Koramil jajaran terus mendukung program pembangunan pemerintah dengan melaksanakan kegiatan karya bakti TNI di wilayah binaan.. Hal tersebut disampaikan oleh Babinsa Gandusari Koramil 0806/06 Gandusari jajaran Kodim 0806/Trenggalek Serka Joko, saat dirinya melaksanakan karya
Cerpen Karangan Sanita ChairunnisaKategori Cerpen Keluarga, Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 13 November 2016 Sinar mentari telah cukup tinggi untuk dapat mengintip menembus jendela kamar Senna. Ia terbangun dari tidur dan bergegas bangkit dari ranjang. Raut muka bahagia terpancar menyapa liburan kali ini. Hari kemarin, ia telah menyiapkan kebutuhan sandang untuk beberapa hari kedepan. Senna, Ibu, dan kedua kakaknya akan beranjak dari kota ini untuk menjejakkan kaki di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah selesai mempersiapkan diri, Senna segera menghampiri keluarga yang telah menunggu di meja makan. “Ayo, cepat makan agar kita tidak ketinggalan kereta,” perintah Ibu yang disambut dengan anggukan tanda setuju sebagai jawaban. Tepat pada pukul 7 pagi, Senna dan keluarganya berangkat ke tempat singgahnya kereta yang akan ditumpangi, Stasiun Sudimara. Sebelum tiba di Yogyakarta, mereka singgah di Stasiun Senen, Jakarta untuk berpindah ke kereta yang akan melaju ke tujuan mereka. Sudah menunggu sekian jam, kereta belum datang juga. Hal itu sedikit mematahkan semangat liburan Senna. “Kapan, kereta kita datang, bu?” Tanya Senna yang mulai tidak sabar. “Menurut jadwal, kita akan berangkat dari sini pukul 12,” jawab Ibu yang disambut dengan helaan napas dari Senna. “Sabar Senna, kami tahu kamu sudah tidak sabar.” Balas kakak Senna. Senna hanya membalasnya dengan anggukan malas. Saat matahari berada sejajar dengan kepala, kereta tujuan Yogyakarta datang. Seketika semangat Senna membuncah kembali saat kakinya menyentuh lantai kereta. Senyumnya mengembang tak terbendung disertai mata yang berbinar. Di perjalanan, mata Senna tak henti-hentinya memandang menembus jendela. Sejak dulu, Senna sangat mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan. Tak jarang pula, kedua kakaknya mengajak Senna bersenda gurau. Mereka sangat menikmati perjalanan mereka menuju Yogyakarta. Tak terasa, mentari mulai menyembunyikan sinarnya. Pemandangan terbenamnya sang surya yang dihiasi dengan semburat gradasi jingga kemerahan di ufuk barat kini telah berubah menjadi hitam kelam. Jarum jam telah menunjukkan pukul malam. “Selamat Malam, untuk penumpang kereta tujuan Stasiun Lempuyangan diharapkan untuk segera memeriksa barang bawaan anda dan hati-hati melangkah. Terimakasih,” suara dari pusat informasi telah menyebut stasiun yang dituju Senna. “Senna, tolong bantu bawa tas yang ini,” perintah Ibu sembari menunjuk tas yang berukuran lebih kecil dari yang lainnya. Kedua kakak Senna juga membantu membawa tas bawaan mereka. Senna berjalan di belakang Ibu dan kedua kakaknya menuruni kereta. Mereka berjalan ke luar stasiun. Senna menaruh pandang ke sekitar stasiun yang tidak terlalu ramai malam itu. “Aku mau membeli minum di sana dulu, ya!” Seru kakak pertama Senna, Mbak Kintan yang sepertinya telah menahan dahaganya sejak saat di kereta. “Kita titip teh botolan, ya, mbak!” Kini mbak Tasya yang membalas. Sembari menunggu minuman, Senna mengeluarkan telepon genggam dan mengupdate media sosialnya. Hal itu menuai banyak komentar dari teman-teman Senna. Mulai dari yang mengingatkan Senna untuk hati-hati, hingga yang menanti buah tangan khas Yogyakarta dari Senna. “Ini Senna minuman kamu,” Mbak Kintan menghampirinya dan memberikan satu botol teh. “Ayo kita langsung panggil taksi dan mencari hotel!” Ajak Ibu sembari berdiri dan langsung berjalan ke luar stasiun diikuti oleh ketiga anaknya. Senna, Ibu, Mbak Kintan, dan Mbak Tasya menaiki taksi untuk menuju hotel. Mereka akan bermalam di Hasian Hotel. Hotel yang berposisi tidak jauh dari Jl. Malioboro itu adalah hotel pilihan Mbak Tasya. Sesampainya di hotel, Mbak Kintan memesan kamar untuknya, Ibu, dan adik adiknya. Senna dan kedua kakaknya lalu membantu Ibu merapikan barang-barang bawaan mereka di kamar yang akan menjadi tempat beristirahat selama berada di Kota Gudeg ini. “Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan ke Malioboro?” usul Senna penuh semangat. “Ibu pikir kita harus istirahat sekarang, Senna. Ini sudah pukul lho,” balas Ibu. Mbak Tasya ikut membuka suara, “Menurutku usul Senna bagus, Bu. Kita, kan belum makan malam. Kita bisa mencari makan malam sekaligus menikmati Jalan Malioboro malam hari, Bu.” Ibu terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya menganggukan kepalanya seraya mengangkat ujung-ujung bibirnya, “Baiklah, mandilah dulu baru kita bisa pergi.” Ucap Ibu yang disambut gerakan cepat ketiga anaknya menuju kamar mandi. Setelah semua siap, mereka meninggalkan hotel dan bergegas ke Jalan Malioboro. Mereka pergi dengan berjalan kaki karena Hotel Hasian dengan Jalan yang paling diminati para wisatawan itu hanya berjarak kurang lebih 50 meter. Setelah sedikit berjalan, Senna akhirnya melihat papan nama Jalan Malioboro. Ia mengajak keluarganya mengambil beberapa gambar mereka berada di depan papan nama jalan tersebut. mereka lalu melanjutkan mencari kudapan makan malam dan memilih nasi kucing di warung kecil sekitar Jalan Malioboro. Santapan malam telah habis dimakan. Senna dan keluarganya menyusuri Jalan Malioboro sembari melihat-lihat dagangan yang dijajakan penjual dengan harga yang sangat miring. Senna menaruh perhatiannya ke tas berwarna cokelat yang memiliki desain sederhana dan santai. “Tas ini berapaan, Bu?” Tanya Senna saat dirinya telah berada di depan berbagai macam tas yang dijual. “Lima puluh rIbu,” jawab sang penjual dengan logat medok. “Tiga puluh, boleh?” Senna berusaha bernegosiasi harga dengan penjual. Penjaja tas tersebut berpikir sesaat sebelum akhirnya menyetujui kesepakatan harga yang ditawar Senna, “Ya, ya sudah, boleh, dik.” Senna lalu merogoh saku celananya dan meraih tiga lembar uang kertas sepuluh ribu dan memberikannya ke penjual. Setelah mendapatkan tas tersebut, ia langsung menghampiri keluarganya dengan gembira. Senna memperlihatkan tas yang baru didapatkannya. Kedua kakaknya juga menunjukkan barang yang baru dibeli kepada Senna. Saat dirasa penat, Senna dan keluarganya kembali menuju hotel untuk mengistirahatkan tubuh mereka guna menyambut hari esok. Di awal keesokan hari, Ibu membangunkan ketiga buah hatinya untuk bersiap-siap pergi ke destinasi wisata selanjutnya, Candi Borobudur. Mereka sangat senang dan bersemangat untuk mengunjungi candi. Memang, kali ini bukan yang pertama untuk ketiga bersaudara itu. Akan tetapi, antusias mereka tidak berkurang sedikitpun. Sebelumnya, Ibu telah menyewa mobil dan supir yang akan mengantar mereka hari ini. Ya, Ibu memang sosok yang sangat memperhatikan segala sesuatu dengan detail. Mereka berangkat dari hotel pada pukul 7 pagi agar dapat menikmati suasana candi sebelum manfaat mentari pagi yang memiliki berbagai khasiat hilang sudah. Sesampainya di sana, Senna dan kedua kakaknya langsung menuju candi dan mengambil gambar stupa-stupa Candi Prambanan. Senna sangat menikmati keindahan seni relief yang terpampang di dinding candi. Ia merasa sedang mengikuti suatu cerita dari gambar gambar pada relief tersebut. “Senna, ayo ke bagian sana!” Seru Mbak Tasya yang sedang menyusul ibu dan kakaknya ke bagian lain candi. “Iya, sebentar,” Senna kembali mengikuti alur cerita sejarah Hindu-Buddha yang ada. Ia terus memperhatikan gambar-gambar tersebut hingga saat tersadar, mata Senna tidak dapat menangkap sosok Ibu dan kedua kakaknya. Rasa panik menjalar di tubuh Senna. Ia mencoba berjalan ke bagian lain candi tetapi keluarganya tidak juga ia temukan. Di sisi lain, Ibu dan kedua kakak Senna juga tengah mencarinya. Mereka mendatangi tempat terakhir bersama Senna, tetapi Senna sudah tak lagi berada di sana. Takut nantinya semakin terpecah, mereka memutuskan untuk tidak berpencar. Telah dicarinya ke seluruh penjuru candi, Senna tak juga ditemukan. Ibu menemukan ide untuk memanggil Senna dari pusat informasi agar lebih mudah menemukannya. Mereka pun menuju pusat informasi yang berada di luar bagian candi. “Mas, saya terpisah dengan anak saya, Senna. Apa bisa minta tolong melakukan panggilan dari pusat informasi?” Tanya ibu kepada pengawas yang berada di ruang pusat informasi. “Oh, iya boleh bu. Silahkan ditulis nama anak ibu,” jawab petugas ramah. Sementara itu, Senna yang lelah sudah karena mengelilingi candi duduk di tepian candi. Ia sangat bingung harus bagaimana. Air mata yang sedari tadi berusaha dibendungnya, tak tertahan lagi sudah. Senna meneteskan air mata dan segera mengelapnya dengan punggung tangan. “tes.. tes..” “wah, Bu, maaf sepertinya ada kendala teknis. Mic kami sedang tidak bekerja. Saya akan mengirim informasi ke bagian sarana prasarana untuk mengecek dan mebenarkannyya dengan segera.” Petugas terlihat langsung menelepon seseorang setelah member kabar buruk itu kepada Ibu. Kekhawatiran Ibu memuncak sudah. Sedari tadi, Ibu dan kedua kakak Senna berdoa agar mereka dapat bertemu kembali dengan Senna. “tes.. tes..” terdengar suara menggema dari dalam ruang informasi diikuti oleh speaker. “Kepada Senna Putri untuk menuju ruang pusat informasi barat. Sekali lagi, kepada Senna Putri untuk segera menuju ruang pusat informasi karena keluarga menunggu. Terima kasih.” “Micnya sudah bekerja, Bu. Senna pasti akan mendengarnya.” Seru Mbak Kintan kegirangan. Senna yang sedang duduk di pinggiran candi segera menuju ke tempat yang telah disebutkan dengan kecepatan tinggi setelah mendengar pengumuman tersebut. Sesampainya di sana, ia malah semakin dibuat heran karena keluarganya tidak terlihat barang sedikit. Dengan masih berharap akan bertemu keluarganya di sana, ia bertanya kepada salah satu petugas. “Mas, saya Senna Putri yang tadi dipanggil ke ruang pusat informasi. Dimana keluarga saya, ya mas?” “Kalau saya tidak salah, adik dipanggil ke ruang pusat informasi Barat, ya? Di sini adalah ruang pusat informasi Timur.” Jelas petugas tersebut. Senna mengucap terima kasih dan langsung kembali berlari ke tempat yang berseberangan menembus candi. Rasa penat hilang sudah setelah ruang pusat informasi terlihat. Dilihatnya pula keluarganya yang sedang duduk menunggu kedatangannya. Senna langsung menghampiri mereka dan memeluk Ibu terlebih dahulu, dilanjutkan dengan memeluk kedua kakaknya. “Senna, maaf ya, kami tidak seharusnya meninggalkanmu tadi. Kami seharusnya menunggumu,” Ucap Mbak Tasya saat memeluk Senna. Ia sangat merasa bersalah karena tidak menunggunya terlebih dahulu untuk menyusuk Ibu dan kakaknya. “Maafin Senna juga Bu, mbak. Senna sudah menyusahkan. Senna seharusnya tidak memisahkan diri seperti ini,” Balas Senna yang juga merasa bersalah kepada Ibu dan saudara-saudaranya. “Sudah, kita tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Kita ambil hikmahnya saja dari kejadian ini,” ibu menasihati mereka. “Ayo, kita sebaiknya kembali ke hotel,” Mbak Kintan berniat menyudahi perjalanan wisata hari ini. Ia mengkhawatirkan kejadian lain-lain akan terjadi. Selain itu, sinar mentari sudah mulai terasa panas di kulit. Usul Mbak Kintan disetujui seluruh anggota keluarga. Mereka berjalan berdekatan satu sama lain menuju mobil. Perjalanan kembali menuju hotel terasa sunyi. Semua kelelahan akibat kejadian yang tidak begitu mengenakkan hari ini. Senna dan Ibu tertidur di kursi tengah sedangkan kedua kakak Senna duduk dalam diam menatap ke luar jendela. Sesampainya di hotel, mereka merencanakan ulang jadwal mereka hari ini. Tadinya, Ibu akan mengajak mereka ke pantai. Tetapi, mereka memikirkan ulang rencana itu. “Sebaiknya kita ke Malioboro lagi saja,” ucap Senna. “Atau kita tetap di hotel untuk sisa hari ini,” Mbak Kintan berusul “Baiklah, kita akan tetap di hotel dan ke Jalan Malioboro malam nanti,” Ibu akhirnya membuat keputusan yang langsung disetujui ketiga anaknya. Semenjak kejadian itu, Senna tidak lagi suka mengunjungi candi. Ia akan melihat gambar-gambar candi di buku atau internet untuk mengetahui kisah sejarah masa Hindu-Buddha. Cerpen Karangan Sanita Chairunnisa Cerpen Liburan di Yogyakarta merupakan cerita pendek karangan Sanita Chairunnisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Surat Terakhir Untuk Mama Oleh Absharina Arifah Mama menangisi makam Papa yang baru saja Papa dimakamkan disana siang ini, aku yang berada di samping Mama hanya bisa memeluknya dari samping. Papa meninggal karena kecelakaan, saat itu My Brother Part 2 Oleh Siti Mariyam “Uhuk, uhuk!” Suara batuk Raffa yang membuatku terbangun dari tidurku lagi dan lagi terdengar. Sudah tiga hari ini ia batuk-batuk. Setelah pulang dari penjara seminggu yang lalu, ia terlihat Jendela Kesayangan Oleh Ria Puspita Dewi Cuaca malam ini begitu tak mendukung. Bukan lagi gerimis, derasnya hujan disertai suara dari cahaya-cahaya yang menghiasi langit malam begitu menggelegar, membuat tubuh semakin gemetar. Sayup-sayup terdengar suara hentakan Ringgit dan Rupiah Oleh Repa Mustika “Kang, mau sampai kapan kita seperti ini?” “Aku malu tinggal bersebalahan terus-terusan dengan ibu?” “Aku malu dengan saudara-saudaraku yang semuanya udah punya rumah sendiri Kang?” Itulah perkataan yang masih Ketika Kebaikan Mendatangkan Ujian Part 2 Oleh Siti Mariyam Kring, kring, kring. Bunyi suara jam weker membangunkanku dari tidurku. Matahari menyilaukan pandanganku saatku membuka mata. Aku melihat ke arah jam, jam menunjukkan pukul enam. Biasanya Kakak selalu membangunkanku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Petunjukke Toko Roti Dan Kue Djoen Muda (Kota Yogyakarta) dengan transportasi umum Jalur transit berikut memiliki rute yang melewati dekat Toko Roti Dan Kue Djoen Muda Bis: 11 , 8 , JOGJA -TEMPEL. – Cerpen Jogja dan Kenangan berjudul YOGYAKARTA AKU KEMBALI karya Nashita Aulia Hanindiyani - Siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, Kelas II dua. Berikut cerpen yang bisa kita nikmati Cerpen Jogja dan Kenangan “Yogyakarta Aku Kembali” Nashita Cerpen Jogja dan Kenangan Yogya, Oktober 2011. Itulah, saat aku ke sana pertamakali di usiaku 7 bulan. Menurut Bunda, aku tidak merepotkan di dalam pesawat, waktu itu aku masih minum ASI, jadi begitu pesawat take off dan landing, aku tidak cemas, takut, bahkan merasa aman, karena menurut bundaku biasanya balita yang naik pesawat pertama kali akan gelisah, menangis, bahkan ada yang marah, begitulah perilaku setiap anak akan berbeda-beda apabila baru pertama kali naik pesawat. Selanjutnya, setiap kali naik pesawat aku selalu senang, menikmati setiap perjalanan di udara. Di dalam pesawat kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah, kita bisa melihat laut, hutan, rumah, gedung, kendaraan, kapal laut, awan, dan masih banyak lainnya, yang semuanya tampak sangat kecil, seperti rumah-rumahan. Di dalam pesawat kita akan dilayani seorang pramugari dan pramugara, itu sebutan untuk profesi mereka yang akan membantu kita selama perjalan di pesawat. Mereka ramah-ramah, oh iya tidak lupa pula dengan profesi seorang Pilot, dialah yang mengemudikan pesawat. Yogya, merupakan tanah kelahiran ayahku, jadi setiap liburan panjang, yang biasanya di bulan Desember, dan liburan Idul Fitri, kami sekeluarga pasti pulang ke Yogya. Di sana aku bertemu sepupu dan saudara-saudara yang berhubungan darah dengan ayahku. Kata bundaku, setiap ke Yogya, tidak usah membawa baju banyak-banyak, karena di rumah Ninik atau di Yogya, kami selalu meninggalkan baju. Kenapa aku memanggilnya ninik, kenapa bukan eyang nenek sebutan dari suku Jawa. Soalnya menurut cerita ayahku, keluarga besar di Yogya masih keturunakn suku Banjar Banjarmasin. Selain naik pesawat, kami juga senang ke Yogyakarta naik Kereta Api. Perjalanan dari Jakarta menuju Yogya dengan naik kereta bisa sampai 8 jam-an. Supir kereta api namanya Masinis, waktu itu kata bundaku umurku sekitar 5 tahun untuk pertamakalinya saya naik kereta api. Malioboro, Kota Yogya tidak bisa terlepas dari nama itu, karena Malioboro merupakan ciri khas dari Kota Yogya, menurut mereka, belum ke Yogya kalau tidak singgah di Malioboro, di sana mata kita akan dilihatkan dengan berbagai macam aksi, dari pedagang kaki lima, pengamen Kalau di Yogya disajikan dengan musik yang sangat unik maka tak salah apabila ada artis yang sangat berbakat lahir disana, seperti Soimah. Baca Juga Kisah Inspiratif Untuk Siswa Renungan Perubahan Malioboro, merupakan jantung kota Yogya, semua tersedia, dari oleh-oleh yang berupa makanan, soevenir, baju, tas, sendal, dan masih banyak lainnya. Yogyakarta, juga terkenal dengan kota Batiknya, inilah yang menjadi ciri khas Indonesia untuk dijual namanya ke berbagai negara. Malioboro tidak pernah sepi, selalu ramai, hampir 24 jam daerah itu selalu dipenuhi pengunjung, dari hanya yang sekedar melihat-lihat, sampai membeli barang untuk diri sendiri dan oleh-oleh. Di Malioboro aku tidak menyia-nyiakan waktu untuk menaiki dokar, ya, semacam kendaraan yang tenaganya ditarik oleh kuda, lebih sering disebut delman, dengan menaiki delman kita bisa berkeliling di seputaran daerah Malioboro. Ini pertama kalinya aku naik delman, bunyi sepatu kuda, tuk-tik-tak....tik...tuk...sama seperti lagu anak-anak yang judulnya naik delman. Waktu itu delman yang aku naiki juga melewati sekolah SD ayahku, ini sekolah ayah dulu SD Muhammadiyah Ngupasan 2, kami juga melewati Rumah Sakit Muhammadiyah Yogya, tidak pula juga kami melewati pusat oleh-oleh bakpia Pathuk, dan kami melewati Stasiun Tugu, sebagai central Yogya. Yogyakarta, kota yang sangat istimewa, selain dikenal dengan kota Pendidikan, kota seni, makanan di sana juga bermacam-macam. Setiap liburan tahun baru dan lebaran aku mengunjungi kota Yogyakarta, selain keramahtamahannya orang-orang di sana, mereka juga terkenal dengan kesederhanaanya. Selama di Yogya aku tidak menyia-nyiakan waktu, apalagi Yogya juga terkenal dengan tempat wisatanya. Tempat aku tinggal tidak jauh dari keraton, jadi hampir tiap pagi, saya menyempatkan diri bersama bunda dan adikku, untuk jalan-jalan di sekitar belakang keraton, walaupun belum kenal dengan orang-orang sekitar, tapi saya merasa nyaman, karena mereka sangat ramah-ramah, sopan, dan senyum yang hampir setiap hari menjadi ciri khas masyarakat Yogya dengan tutur kata yang halus. Awal ke Yogya agak asing dengan kata-kata; monggo, maturnuwun, namun lama kelamaan saya mulai mengerti artinya. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Yogya. Membuat kita yang berada di sana, selalu dan selalu ingin kembali. Rumah Ninikku depannya adalah pasar, di sana tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kita bisa dengan mudah membeli apa saja, dari makanan sehari-hari sampai baju, sendal, mainan, di pasar itulah aku belajar bertegur sapa, salim kepada orang yang lebih tua, sampai berkenalan dengan orang baru. Baca Juga Cerpen Tentang Keterbatasan Fisik Yang Sukses Yogya juga terkenal dengan kota Wisata, di sini banyak tempat menarik, apalagi untuk seusiaku yang baru kelas 2 SD, Taman Pintar menjadi daya tarik tersendiri untuk wajib dikunjungi. Di Taman Pintar kita bisa belajar banyak hal, diantara lain seperti, wahana kreasi batik, wahana kreasi gerabah, wahana teater 3 dimensi, gedung PAUD, wahana bahari, perpustakaan, aquarium air tawar, zona agro, zona pusaka, zona purba, wahana sejarah keraton, wahana tokoh pendidikan. Di Taman Pintar anak-anak pasti akan merasa senang, karena kita tidak perlu pergi kemana-mana, cukup di lingkungan sekitar maka kita akan mandapatkan semua yang kita inginkan. Selain tempat wisata yang banyak tadi, tidak lupa pergi ke kebun binatang, ketika sampai di sana ternyata sangatlah luas, sekitar 20 hektar, karena itulah, kebun binatang ini mampu menampung banyak spesies satwa, dan lebih dari 50 macam flora. Sungguh aku tekagum-kagum dengan keanekaragaman ciptaan Allah SWT. Kebun binatang Gembiraloka, membuatku banyak belajar, apalagi wisata ini memang paling disukai oleh anak-anak. Di sana kita dapat melihat berbagai macam hewan yang tentunya jarang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, karena habitat aslinya dihutan. Di Gembiraloka Kita bisa melihat kijang, banteng, gajah Sumatra, rusa tutul, sipanse, zebra, tapir brazil, beruang madu, kudanil dan bekantan, selain melihat binatang tersebut, maka kita juga berinteraksi dengan beberapa hewan, misalnya kita bisa naik gajah, onta yang semuanya ditemani oleh pawang. Selanjutnya juga pergi ke pasar malam. Di Yogya kita juga bisa menikmati pasar malam, yang hampir setiap malam ramai pengunjung. Alun-alun, yang berada di tengah-tengah kota. Di Yogya Alun-alun ada dua. Pertama alun-alun utara atau dalam bahasa jawa disebut alun-alun lor. Aku juga mau bercerita sedikit tentang alun-alun lor utara. Di sana ada dua pohon beringin besar berpagar yang berada di tengah alun – alun. Dua pohon beringin besar itu masing-masing diberi nama Kyai dewandaru dan Kyai Wijayandaru. Pada masa lalu disekeliling alun-alun lor ditanami 63 pohon beringin yang melambangkan umur Nabi Muhammad SAW. Biasanya sering sekali diadakan pertunjukan konser malam, pasar malam, sepeda santai, disana juga banyak paara pedagang menyuguhkan dagangannya. Kalau kita berkunjung ke Alun-alun utara, kita juga bisa mampir ke tempat wisata lainnya, seperti, keraton Yogya, masjid gedhe, pusat gudeg wijilan, pusat wisata malioboro dan benteng vredeburg. Baca Juga Cerpen Penyesalan Datang Belakangan Alun-alun Selatan juga tidak kalah terkenalnya, karena alun-alun merupakan tempat di mana bertemunya banyak orang, baik di pagi, siang, malam hari. Apalagi kalau malam hari, banyak sekali yang bisa kita saksikan, dari pertunjukan sampai jajanan yang siap kita beli. Di alun-alun selatan ini semakin malam, semeakin ramai. Bercerita tentang Yogya saya teringat makanan khasnya, gudeg, rumah Niniku dekat sekali dengan pembuat gudeg. Jadi, setiap pagi sekitar jam 2 sudah tercium bau aromanya. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dicampur dengan santan serta gula merah, sehingga rasanya manis sekali, tapi jika orang yang suka pedas, boleh di tambahkan cabai sedikit. Makanan gudeg isinya ada telur, kerupuk rambak dan ayam. Buat anak-anak juga ada bubur. Gudeg juga bisa dijadikan oleh-oleh, karena tersedia gudeg kering dan gudeg basah, jadi tidak usah khawatir bakal basi. Ah, rasanya tak akan habis ceritakan tentang Yogya, yang selalu membuatku rindu untuk kembali itu. Baca Juga Cerpen Singkat Tentang Orang Tua Sibuk Bekerja Itulah Cerpen Jogja dan Kenangan, cerita pendek tentang Jogja yang berjudul Yogyakarta Aku Kembali. Sebuah cerita tentang kerinduan. Sekian. Semoga bermanfaat. fKtn.
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/336
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/811
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/666
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/211
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/510
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/348
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/383
  • 5t5a0n8y8v.pages.dev/173
  • cerpen jalan jalan ke jogja