Mahasiswa/Alumni Universitas Tarumanagara24 Mei 2022 0906Jawaban yang benar adalah mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme Cermati penjelasan berikut ya! Integrasi nasional merupakan bentuk penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya di masyarakat. Penduduk Indonesia berasal dari latar belakang suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda. Indonesia mempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. kemajemukan bangsa indonesia dapat menjadi pemicu perpecahan. Akibatnya, integrasi nasional terganggu. Tindakan yang dapat dilakukan warga negara untuk menciptakan integrasi nasional yaitu mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme. Nasionalisme adalah paham untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Tujuan nasionalisme memberi identitas suatu bangsa dan menghilangkan tuntutan berlebihan. Berikut contoh nasionalisme. Oleh karena itu jawaban yang tepat adalah mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme.
BangsaIndonesia merupakan kesatuan dari lebih seribu suku atau etnik yang tersebar lebih dari 17.000 pulau. Dalam hal ini menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang plural dan multietnik. Kemajemukan masyarakat Indonesia tersebut menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang multietnik, sama halnya dengan Amerika Serikat (USA).
Kemajemukan Masyarakat Indonesia Masyarakat Majemuk Pengertian, Ciri, Jenis dan Perbedaan Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama Suku kebudayaan dan bahasa-bahasa kemajemukan - Indonesia mempunyai kemajemukan dalamagama, suku, kebudayaan, dan bahasa. Ke-majemukan bangsa - Kemajemukan Masyarakat Indonesia integrasi nasional Moral Science Quiz - Quizizz Menjaga kemajemukan di negara Indonesia di lihat dari aspek agama, et⦠- Keragaman Indonesia Keseragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Halaman all - Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama Suku kebudayaan dan bahasa kemajemukan bangsa - Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama, suku, kebudayaan dan bahasa. Kemajemukan bangsa - Indonesia mempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. Kemajemukan bangsa - Kemajemukan sebagai kekayaan Bangsa Indonesia ~ Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia Halaman all - 5 Faktor Keberagaman Bangsa Indonesia Halaman all - Kebudayaan di Indonesia Keanekaragaman, Kesamaan, Ragam, Hubungan, Interaksi, Pengaruh Asing Menjaga kemajemukan di negara Indonesia di lihat dari aspek agama, et⦠Menjaga kemajemukan di negara Indonesia di lihat dari aspek agama, et⦠HUBUNGAN PERKA WIN AN CAMPUR DAN PENYESUAIAN DIRI DEN GAN SIKAP BAHAGIA STUDI PERKA WINAN CAMPUR ANTARA BA TAK TOBA DENGAN TION Keragaman adalah - Faktor, Unsur, Makna dan Implementasi Menjaga kemajemukan di negara Indonesia di lihat dari aspek agama, et⦠BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai kemajemukan, mulai dari keragaman dalam ha ULANGAN HARIAN BAB 4 Other Quiz - Quizizz Toleransi sebagai Budaya Bangsa Indonesia Contoh Soal UAS Sosiologi Kelas XI Semester 2 Beserta Jawaban Part-3 - Kumpulan Soal Materi Sekolah BAB I PENDAHULUAN Beberapa faktor yang menyebabkan kemajemukan Indon⦠PDF Identifikasi Nilai Kemajemukan Indonesia Sebagai Identitas Bangsa dalam Iklan Mixagrip Versi Keragaman Budaya PDF Merayakan Kemajemukan Indonesia Nilai Agama, Pancasila dan Kemajemukan Bangsa Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia Identifikasi Nilai Kemajemukan Indonesia sebagai Identitas Bangsa dalam Iklan Mixagrip Versi Keragaman Budaya Indonesian Plurali Masyarakat kota besar mempunyai kemajemukan agama ⦠Keberagaman dan Kemajemukan Budaya UH 1 PPKN 9 S2 KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA Quiz - Quizizz Masyarakat kota besar mempunyai kemajemukan agama ⦠KEBERAGAMAN ADALAH KEKAYAAN DAN KEINDAHAN Gheroy Apa Saja Macam-macam Keberagaman di Indonesia & Faktor Penyebabnya? Mengenal Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia Keragaman Etnik dan Budaya Indonesia Pancasila Sebagai Perekat Kemajemukan Bangsa Kostrad Merdeka dalam Kebhinnekaan, Kontestasi dalam Persatuan 4 Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia XI IPS 2 SOSIOLOGI PAT 2020 Other Quiz - Quizizz Indonesia dihuni oleh beragam suku bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia Salah satu faktor - ULANGAN PPKN KELAS 9D REMIDI BAB 4 DAN 5 Quiz - Quizizz Bab Integrasi Nasional Social Studies Quiz - Quizizz SKRIPSI ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR IIS DEWI LESTARI, - ppt download Kemajemukan Merupakan Kekayaan Bangsa Indonesia Yang Harus Dijaga ā Berita Fajar Timur Integrasi Nasional Social Studies Quiz - Quizizz SOSIOLOGI - XI - Integrasi Social Studies Quiz - Quizizz Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Budaya - Keberagaman Suku Bangsa di Indonesia KEMAJEMUKAN MASYARAKAT DUSUN SUSURU DESA KERTAJAYA KECAMATAN PANAWANGAN KABUPATEN CIAMIS SEBAGAI MODEL MASYARAKAT PANCASILA Akh Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. Kemajemukan bangsa - PPKn Kelas X - SMKN 1 GUNUNG JATI emangā ā" bemegaāa' IdeologiN Sikap Kita untuk Menghormati Suku Bangsa dan Budaya di Negara Indonesia Halaman 1 - Mengenal Konsep dan Ciri-ciri Masyarakat Majemuk Strategi dan Kebijakan Untuk Mewujudkan dan Memelihara Kerukunan Umat Beragama ā Badan Kesbangpol Multikulturalisme dalam Cerita Rakyat ā insidepontianak 1 Mengapa kita harus menghormati keragaman suku bangsa 2 keragaman suku bangsa merupakan kenyataan - PANCASILA DALAM KEMAJEMUKAN NEGARA INDONESIA ā Character Building Visi, Misi, dan Strategi Pemajuan Kebudayaan Nasional PDF Keragaman Dalam Dinamika Sosial Budaya Memaknai Kemajemukan di Masyarakat Muda Untitled Bagaimana Cara agar Keberagaman Suku Bangsa Indonesia Bisa Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan? - Semua Halaman - Bobo Mengenal Lebih Jauh Pluralitas Masyarakat Indonesia - Kelas Pintar 40 Soal + Tanggapan Keberagaman Suku Bangsa Dan Budaya Ips Sd - HaiKasut Mengenal Masyarakat Majemuk dan Kebudayaan Dominan di Indonesia Top PDF KEMAJEMUKAN BUDAYA DI INDONESIA. docx - makalah sosial ākemajemukan masyarakat indonesiaā Iāam Not Crazy DOC MAKALAH KEMAJEMUKAN Chandra Argawan - Keragaman Budaya Indonesia Indahnya Keberagaman Agama dan Suku yang Menyatukan Indonesia PDF PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BAGI MASYARAKAT INDONESIA YANG MAJEMUK ISLAM DAN KEMAJEMUKAN DI INDONESIA PPKn Kelas X - SMKN 1 GUNUNG JATI MULTIKULTURAL DALAM PERADABAN INDONESIA KRITIS, TOLERANSI, DAN EMPATI GURU BERBAGI Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia Kemajemukan dan Edukasi PDF KEMAJEMUKAN VISI NEGARA HUKUM PANCASILA DALAM MISI HUKUM NEGARA INDONESIA SOSIOLOGI Pkt C - M 3_ORKESTRA KEHIDUPAN Pancasila ā Page 5 ā Character Building Pendidikan Multikultural Untuk Perdamaian dan Keadilan ā Universitas Yudharta Pasuruan ABSTRAKSI Judul Isu Kemajemukan Pluralisme Bangsa Indonesian Dalam Film ?ā Tanda Tanya Analisis Semiotika Dalam Fil SISTEM RELIGI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KUTA KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS Eka Kurnia Firmansyah dan Nur Untitled PDF Paradigma Dakwah Pada Masyarakat Plural Dalam Memahami Perbedaan Sebagai kerangka Persatuan OSO Kemajemukan Bangsa Sudah Paripurna Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk Butuh Nilai-Nilai yang Mengikat ā Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Indonesia mempunyai kemajemukan dalam hal agama Suku kebudayaan dan bahasa kemajemukan bangsa - Pancasila dan Pluralisme Agama Republika Online Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia - Direktorat SMP Jelaskan Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Indonesia mempunyai kemajemukan dalamagama, suku, kebudayaan, dan bahasa. Ke-majemukan bangsa - Festival Merah Putih Kobar Wujud Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman PPKn Kelas X - SMKN 1 GUNUNG JATI Untitled 2 Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia. Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan "Bhinneka tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.Indonesia merupakan negara yang besar yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Jika dilihat dari struktur sosial yang ada, masyarakat Indonesia dapat dikatakan sebagai masyarakat majemuk. Kita dapat melihat hal itu dari kenyataan sosiologis dalam masyarakat masyarakat Indonesia terdapat banyak perbedaan budaya dan cara hidup di antara kelompok-kelompok dan anggota masyarakat yang ada. Kita lihat hal itu di masyarakat Indonesia yang membentang dari arah barat menuju ke arah timur mulai dari Sumatera hingga Irian Sumatera kita dapat menemukan keanekaragaman suku bangsa dan agama, misalnya suku Aceh yang mayoritas beragama Islam, suku Batak yang mayoritas beragama Kristen/Katholik, suku Minangkabau di Sumatera Barat dan suku Melayu di Sumatera Jawa kita temukan suku Sunda dengan bahasa lokal bahasa Sunda, suku Jawa dengan bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Suku Madura yang juga memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Madura. Suku Bali yang menggunakan bahasa Bali dan mayoritas beragama Hindu, dan dapat menemukan beragam suku bangsa, agama, bahasa semacam itu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan di Irian Jaya dan yang suku bangsa, agama, tas bahasa dan etnis lain di Indonesia merupakan warisan sejarah. Hal ini sudah lama ada sebelum negara Republik Indonesia yang sangat mempengaruhi keberadaan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat majemuk di antaranya adalah faktor geografis, perdagangan laut dan kedatangan penjajah Belanda di Indonesia. Berikut penjelasan Masyarakat Kepulauan dan Perbedaan EtnikWilayah Indonesia adalah wilayah yang terdiri dari tiba pulau yaitu sekitar pulau besar dan kecil. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang khusus di setiap pulau yang ada Setiap pulau di Indonesia secara umum dihuni oleh suku bunga yang pulau memiliki iklim dan geografis tertentu. Keadaan iklim dan geografis itu berpengaruh terhadap budaya yang mereka miliki. Suku bangsa ini berasal dari suatu induk bangsa tertentu yang dulunya membuka dan menemukan pulau yang sekarang didiami oleh keturunan merekaPembentukan suku-suku bangsa di Indonesia sekarang ini terjadi karena perpindahan kelompok-kelompok manusia dari Asia ke Kepulauan Nusantara. Mereka berasal dari bangsa berlainan dan memiliki budaya yang beragam pula. induk bangsa yang besar dan tertua yang pernah hidup di Indonesia adalah induk bangsa Negroid. Weddad, dan bangsa Negroid mempunyai ciri-ciri berkulit hitam dan rambut ikal. Di antara kelompok ini adalah orang-orang Tapiro di Irian Jaya. Keturunan Negroid di Indonesia umumnya berdiam di daerah kepulauan sebelah timur Indonesia, seperti Irian bangsa Weddid berasal dari bangsa Wedda yang hidup di Sri Lanka yang di antaranya bercirikan rambut berombak tegang dan lengkung alis agak menjorok ke depan. Tipe keturunan induk bangsa ini di Indonesia terutama dijumpai di semenanjung barat daya Sulawesi Toala, Tomuna dan Tokea dan di Sumatera Selatan terdapat orang kubu.Induk bangsa Melayu adalah induk bangsa yang paling terkenal dan banyak dijumpai di Indonesia. Induk bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proto-Melayu dan deutro-Melayu. Mereka berbeda dengan induk bangsa mereka mirip dengan raut wajah bangsa Mongol yang memiliki ciri tulang pipi agak menonjol ke depan, berhidung lebar dan pesek, kulit cokelat dan tubuh pendek. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Jawa. Sumatera, dan induk bangsa tersebut mendiami wilayah Nusantara selama berabad-abad. Kemudian, sebagian terdesak masuk ke pedalaman jauh dari pesisir karena datangnya para pedagang dan kolonialis yang berasal dari Eropa dan Asia, seperti bangsa Tionghoa, Arab, dan pedagang tersebut umumnya tinggal di daerah perkotaan atau di pesisir pantai, sedangkan suku bangsa asli banyak yang terdesak ke daerah pedalaman dan hidup di sekarang telah mewarisi berbagai macam suku bangsa yang berbeda satu sama lain ditinjau dari keturunan bentuk fisik tubuh, dan budaya. Para ahli menduga sekarang di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok-kelompok sosial yang berbeda menurut suku itu berbicara dalam lebih dari 250 macam bahasa yang berbeda. Sepuluh kelompok dari seluruh kelompok yang ada menyatakan diri mempunyai lebih dan satu juta anggota Geertz, 1963.2. Perdagangan Laut dan Perbedaan AgamaKarena posisi Indonesia yang strategis, di persimpangan lalu lintas perdagangan dunia, terjadi persinggahan kaum pedagang dari segala penjuru dunia di negara kepulauan antara mereka yang dikenal selain sebagai pedagang juga sebagai kaum yang membawa misi keagamaan. Selain membawa barang perdagangan, mereka juga membawa kebudayaan baru ke Jawa misalnya, dijumpai adanya suatu kebudayaan campuran antara penduduk asli dan pengaruh kaum pendatang yang beragama Hindu. Pengaruh itu terjadi sejak kaum pedagang India masuk membawa agama Hindu yang kemudian menjadi agama agama Hindu tidak hanya sampai pada tingkat budaya dan cara hidup rakyat tetapi juga tingkat politik. Sistem kerajaan saat itu banyak dijalankan dengan berpedoman pada ajaran agama bisa melihat sisa pengaruh agama Hindu, misalnya di dalam upacara-upacara ritual yang sampai sekarang masih terpelihara di daerah Pegunungan Bromo di Jawa Timur, di Bali, dan candi-candi bekas peninggalan kerajaan Hindu Jawa di Jawa abad-abad berikutnya di Indonesia juga terjadi sentuhan kebudayaan asli dengan kebudayaan yang dibawa oleh agama lain. Selain menerima pengaruh agama Hindu, Indonesia juga menerima pengaruh agama kebudayaan Islam disebarluaskan oleh para pedagang muslim yang menelusuri jalur perdagangan di pantai Laut Hindia sampai kemudian tiba di daerah Aceh dan pantai utara oleh Castle 1982 bahwa kaum pedagang muslim dan para sufi Islam selain berdagang juga menyebarluaskan budaya Islam di kerajaan-kerajaan pantai utara Sumatera, Jawa, hingga di Maluku. Hal ini dapat dilihat misalnya kerajaan-kerajaan Islam di Aceh, Banten, Gowa, dan yang menerima pengaruh budaya Islam dapat pula dilihat di pedalaman Jawa. Di daerah pedalaman, budaya Islam umumnya bercampur dengan budaya Hindu-Jawa yang menciptakan campuran budaya antara Hindu Jawa dan Islam. Hal ini dapat kita lihat di Kerajaan secara formal penduduk kerajaan Mataram beragama Islam, tetapi rajanya menghidupkan kembali ciri-ciri budaya Hindu dalam praktik politik dan budaya mereka, misalnya upacara labuhan dan pada abad-abad berikutnya Indonesia menerima pengaruh budaya barat dan budaya yang dibawa oleh mereka yang beragama Kristen dan ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh kaum misionaris yang datang bersama dengan datangnya kaum penjajah seperti bangsa Portugis, Belanda, Inggris, dan ini kemudian memunculkan kelompok masyarakat yang beragama Kristen dan Katolik, seperti di daerah Sumatera Utara. Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara Toraja, Maluku Ambon, dan Nusa Tenggara Timor dan Flores.Seperti halnya budaya Hindu dan Islam, budaya yang dibawa agama Kristen dan Katolik juga tidak sepenuhnya diterima murni tetapi bercampur dengan budaya demikian, di Indonesia terdapat keanekaragaman budaya yang diwarnai oleh perbedaan agama. Dari beberapa agama di Indonesia, agama Islam merupakan agama mayoritas penduduk Penjajahan dan Perbedaan RasMasuknya penjajah Belanda ke Indonesia ikut mewarnai kemajemukan masyarakat Indonesia, terutama dalam hal ras. Ras pada zaman penjajah menjadi pembeda yang sangat penting dalam pergaulan sosial sehari-hari dan kebudayaan anggota sosial atas dasar ras terutama berlaku antara ras kulit putih dengan ras kulit cokelat. Ras kulit putih adalah bangsa Eropa, terutama Belanda. Adapun ras kulit cokelat adalah bangsa pribumi. Perbedaan ras di zaman penjajah Belanda tidak hanya berkaitan dengan soal pergaulan sosial dan budaya saja, tetapi juga tingkat kesejahteraan ekonomi Indonesia pada zaman penjajah Belanda memiliki kemajemukan atas dasar ras dan ekonomi. Hal itu diperlihatkan oleh hasil penelitian Furnivall yang membagi masyarakat Indonesia menjadi tiga golongan, yaitu sebagai Eropa atau kulit putih yang aktif di perusahaan perkebunan atau bekerja di Cina atau etnis Cina yang memonopoli Golongan pribumi atau bumiputera yang berdiam di pedesaan dan menjadi petani golongan tersebut hidup berdampingan satu sama lain tetapi secara sosial, kultural, dan politik terpisah sama lain. Diantara mereka kurang memiliki rasa kebersamaan dan cenderung berbeda pendapat yang menimbulkan adanya konflik pertentangan satu sama golongan lembut selain berbeda ras, asal keturunan, dan ekonomi juga berbeda agama. Orang kulit putih pada umumnya beragama Kristen dan Katolik, orang Cina pada umumnya beragama Budha, dan orang pribumi mayoritas beragama Islam. Perbedaan mereka meliputi banyak unsur, bukan hanya ras melainkan juga ekonomi dan Itulah mengenai kemajemukan masyarakat Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Semoga apa yang sudah di jelaskan diatas bisa bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan tentang kemajemukan masyarakat Indonesia.Ciriciri yang mendasar yang membedakan suku bangsa dengan lainnya antara lain : Bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, dan tempat asal. Setiap suku bangsa mempunyai ciri atas karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya.Menurut penelitian Badan Pusat Statistik tahun 2010 di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa. Dwi Mukti Wibowo, Perintis Lembaga Riset dan Kajian Ekonomi Kemanusiaan, DM Center Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang memiliki keragaman budaya. Dengan latar belakang kesukuan, agama maupun ras yang berbedabeda. Selain memiliki beragam budaya yang khas, juga memiliki lebih suku bangsa yang bermukim di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Fenomena kemajemukan Indonesia terlihat dari jumlah, komposisi dan sebaran penduduk berdasarkan aspek-aspek sosial budaya. Dilihat dari komposisi penduduknya, Suku Jawa terbesar mencapai 40,2% dari populasi penduduk Indonesia. Diikuti Suku Sunda 15,5%, Suku Batak 3,6%, suku asal Sulawesi selain Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo, serta Suku Madura 3,03%. Dilihat dari pemeluk agamanya, Islam yang terbesar 87,18%, diikuti Kristen 6,96%, Katolik 2,91%, Hindu 1,69%, Budha 0,72%, Kong Hu Cu 0,05, dan agama lainnya. Keragaman juga terlihat dari bahasa daerahnya. Yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa keseharian dan rumah tangga 79,5%, bahasa Indonesia 19,9% dan sisanya 0,3% menggunakan bahasa asing. Selain kemajemukan budaya, kesatuan bangsa Indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi serta falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Yang secara holistik_ tercermin dalam sila-sila Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Dan secara eksplisit tercantum dalam lambing negara yang bertuliskan āBhinneka Tunggal Ikaā, yang mengandung makna āberaneka ragam suku bangsa, agama, bahasa namun tetap satu Indonesia. Meskipun berbeda, namun tetap sama di bidang hukum, hak dan kewajiban serta kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan. Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme justru menjadi problem di Indonesia. Multikulturisme akibat keberadaan masyarakat yang beragam, sebenarnya memiliki ekses negatif berupa potensi konflik sosial. Sebagai akibat perbedaan yang terdapat dalam masyarakat karena nilai-nilai budaya yang dilatarbelakangi sosio kultural. Multikulturalisme juga akan menimbulkan perilaku eksklusif berupa kecenderungan memisahkan diri dari masyarakat. Bahkan tidak tertutup kemungkinan mendominasi masyarakat lainnya. Nilai negative lain yang harus dihindari adalah pandangan deskriminatif berupa sikap membeda-bedakan perlakuan sesama anggota masyarakat yang dapat menimbulkan prasangka bersifat subjektif karena munculnya sifat/watak dari suatu golongan. Meskipun konflik terkadang sering didominasi oleh isu-isu yang lebih bersifat politik dan ekonomi, namun konflik karena ekses keragaman budaya tetap harus menjadi perhatian utama. Jika tidak, kondisi masyarakat yang beragam sangat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut agama, kebudayaan, ras dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, konflik rasial dan konflik agama yang pernah terjadi selama ini cepat sekali membesar dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah. Konflik yang pernah terjadi mengakibatkan perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasa an dan wewenang. Yang dibutuhkan dalam situasi seperti itu adalah sikap toleransi. Sikap yang menghormati perbedaan luasnya pandangan manusia karena faktor yang memengaruhinya dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Juga sikap menghargai perbedaan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara; tidak membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan atau pembuktian; memahami perasaan orang lain. Selain itu, berbicara santun sesuai norma kesopanan atau adat; toleransi saat umat lain beribadah sesuai norma agama; tidak memaksakan kehendak; menerima perbedaan dengan saling memahami dan menjalin keberagaman Indonesia; serta menghargai hak pribadi orang lain termasuk pilihan menentukan agama dan kepercayaannya. Selain berpeluang menimbulkan konflik sosial, keberagaman dan kemajemukan budaya juga berpotensi menimbulkan perubahan sosial. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilainilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideolog, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Contoh perubahan sosial yang terjadi di Indonesia adalah demonstrasi. Perubahan sosial budaya lainnya adalah modernisasi yang merujuk pada sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih berkembang, maju, dan makmur. Modernisasi tidak sekadar menyangkut aspek material, melainkan juga aspek imateriel seperti pola pikir, tingkah laku, dan lain sebagainya. Juga fenomena globalisasi memengaruhi seluruh aspek penting kehidupan, termasuk sosial budaya. Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama. Bagaimana agar tidak terjadi gesekan dalam keberagaman budaya? Proses asilimilasi menjadi penting. Asimilasi adalah proses perpaduan dua kebudayaan atau lebih yang terjadi di dalam kehidupan masyakat, hingga membentuk kebudayaan baru yang bisa diterima berbagai pihak. Menurut Koentjaraningrat 1996, asimilasi adalah proses perubahan sosial dalam masyarakat yang terjadi karena adanya perkembangan dan hubungan interaksi sosial yang terus menerus dan serius. Kondisi ini mendorong masyarakat membaurkan kebudayaan yang ada dalam upaya mengakomodasi semua pihak dalam menata bentuk keteraturan sosial yang sudah ada. Ciri asimilasi adalah berkurangnya perbedaan karena adanya usaha untuk mengurangi dan menghilangkan perbedaan antarindividu atau kelompok, mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Namun perlu disadari, dalam asimilasi juga terdapat faktor penghambat berupa masih adanya kebudayaan dalam masyarakat yang terisolasi dari perkembangan zaman atau memilih untuk menutup diri dan tetap kokoh dengan pendiriannya; minimnya wawasan dan pengetahuan tentang beragam kemajuan yang ada; serta terdapatnya prasangka negatif dalam masyarakat terhadap kelompok pendatang baru. Selain asimilasi, ada proses akulturasi atau proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu Koentjaraningrat 2003155. Akulturasi adalah cara yang sangat efektif dalam proses penyatuan Negara Kesatuan Repubik Indonesia NKRI. Apalagi Indonesia adalah Negara kepulauan. Apabila keberagaman budaya tidak disertai faktor pemersatu, dikhawatirkan akan timbul gesekan atau benturan. Apalagi jika budaya hoaks tak terbendung. Maka relevan apa yang disampaikan Khasdyah Dwi Dewi Setyoningtias jika akulturasi budaya adalah hal yang sangat tepat untuk menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa adanya akulturasi budaya, masyarakat Indonesia akan runyam dengan sendirinya, karena sifat etnosentrisme masyarakat Indonesia masih tinggi. Kemajemukan budaya Indonesia juga memunculkan pluralisme. Pendekatan pluralisme dapat dilakukan melalui penyerbukan silang antarbudaya Pendekatan ini telah dicetuskan Eddie Lembong, tokoh keturunan etnis Tionghoa dan pendiri Yayasan Nabil Nation Building. Dalam mendekati pluralism di Indonesia ide penyerbukan silang antarbudaya, menempatkan keragaman budaya Indonesia dapat dikelola sebagai suatu strategi dalam mengelola pluralisme di Indonesia. Budaya-budaya yang unggul diserbuk-silangkan dengan budaya unggul etnis lain sehingga muncullah satu budaya alternatif. Penyerbukan silang antarbudaya cross cultural fertilization berbeda dengan ide multikulturalisme. Selanjutnya, dibutuhkan restorasi. Karena menurut Masrudi Ahmad Sukaepa, hal paling berharga yang dimiliki bangsa kita adalah keragaman budaya dan kepribadian yang luhur. Jika itu hilang, maka kehidupan bangsa akan rapuh dan mudah goyah karena invasi negara lain. Kita terjebak dalam hegemoni mental yang menyebabkan gaya hidup individualistis dan hedonisme, sehingga inti kebangsaan hilang. Kehidupan berbangsa tidak tenteram karena dikuasai budaya atau gaya hidup bangsa asing. Itulah sebabnya restorasi budaya menjadi sangat urgen dan relevan. Bahkan, menjadi kebutuhan bangsa dalam situasi kekinian yang sudah mulai bergeser dari kaidah hidup yang luhur. Restorasi akan mengembalikan tata hidup menjadi pilihan yang niscaya. Setidaknya budaya yang lahir dari kearifan lokal akan mendistorsi transformasi budaya asing yang begitu kuat menggerus kepribadian dasar bangsa kita yang ramah, saling menghargai, persaudaraan yang kuat, bergotong royong, menjunjung keadilan, beradab dan pastinya berketuhanan Yang Maha Esa. Terkait dengan keberagaman budaya ini, para pendiri bangsa telah menyadari akan menjadi masalah krusial dan sensitif. Untuk membentenginya yakni dengan mengokohkan Pancasila sebagai ideologi serta menjaga tradisi lokal yang menjadi akar budaya sumber nilai-nilai luhur bangsa kita. Tanpa menjaga dan memeliharanya, kita tinggal menunggu waktu tumbangnya karena tidak memiliki lagi akar yang kuat. Sebelum negara ini berdiri, Mpu Tantular bahkan telah mencoba memaknai keberagaman. Kemajemukan telah menginspirasi lahirnya konsep pluralisme. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan atas kemajemukan bangsa. Keragaman termasuk dalam berkeyakinan harus dipahami, bukan diper tentangkan. Kalau tidak, akan menimbulkan kebencian yang menyulut perpecahan seperti pengalaman di Perancis kini. Ironis memang, yang sebelumnya Perancis ter kenal sebagai negara mode, seni dan terbuka untuk pendatang. Sekarang tertimpa prahara karena gesekan antaragama. Kini Perancis tidak lagi kota ramah, tapi penuh amarah. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua. * Pemerhati Masalah Ekonomi dan Kemanusiaan, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama, Universitas Muhammadiyah Bandung Editor Gora Kunjana gora_kunjana Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS Terakhiryaitu, kemajemukan masyarakat berdasarkan agama. Agama adalah kepercayaan kepada alam gaib yang telah mengenal berbagai kepercayaan kepada alam gaib tanpa dituntun oleh kitab suci. Di Indonesia sendiri terdapat lima agama, yaitu islam, Kristen, khatolik, budha, dan hindu. JawabanMenghapus kebudayaan-kebudayaan yang ada dan membentuk kebudayaan baruMempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalismeMengakui satu agama sebagai agama yang wajib di anut warga negaraMelarang penggunaan bahasa daerah dalam aktifitas sehari-hariMengakui salah satu suku bangsa IndonesiaJawaban B. Mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalismeDilansir dari Ensiklopedia, indonesia mempunyai kemajemukan dalam agama, suku, kebudayaan, dan bahasa. kemajemukan bangsa indonesia dapat menjadi pemicu perpecahan. akibatnya, integrasi nasional terganggu. tindakan yang dapat dilakukan warga negara untuk menciptakan integrasi nasional yaitu mempelajari berbagai kebudayaan daerah lain sebagai rasa nasionalisme.